"Yang namanya penyesalan itu datangnya belakangan,
kalau di depan namanya pendaftaran"
Buat saya yang hidupnya easy going dan santai gini, rasanya tidak ada yang perlu disesali dalam hidup, sejauh ini.
Kalau ada yang mengecewakan terjadi, tinggal nangis sampai capek dan besoknya bisa menata ulang diri dan hati serta belajar dari pengalaman biar kekecewaan itu tidak terulang lagi di kemudian hari. Simple!
Kamis, 25 September 2014
Rabu, 24 September 2014
Nemu Yang Kaya Gini? Pacarin!
Tinggi,
wangi,
cerdas,
lucu,
suka traveling,
enak dilihat,
seru,
ngobrolnya nyambung,
nyari yang gimana lagi?
Udaaaaah, pacarin! :D
wangi,
cerdas,
lucu,
suka traveling,
enak dilihat,
seru,
ngobrolnya nyambung,
nyari yang gimana lagi?
Udaaaaah, pacarin! :D
Selasa, 23 September 2014
Senin, 22 September 2014
Terlambat
Satu kata yang terdengar menyebalkan.
Terlambat bangun.
Terlambat meeting pagi.
Terlambat sidang skripsi.
Terlambat bayar tagihan kartu kredit.
Yah, asal ga terlambat datang bulan ya *ketok-ketok meja*
Semua kata terlambat memang tidak pernah terdengar menyenangkan kok. Saya duluu termasuk orang yang suka datang last minute. Bahkan tak jarang terlambat datang. Sampai suatu saat saya mengalami kejadian tidak menyenangkan kareana hobi saya yang satu ini. Saya terlambat datang ke pesta ulang tahun sahabat saya sendiri! Oh my God, saat itu cuma panik yang dirasakan. Untungnya, sahabat saya pemaaf jadi dia tidak terlalu ambil pusing. Sejak saat itu, saya berkomitmen untuk tidak datang terlambat lagi di kemudian hari dan saya menjalani komitmen itu sampai sekarang.
Yang paling menyebalkan dari terlambat adalah beberapa orang menganggap itu menjadi trademark saya, padahal mungkin saja keterlambatan itu bukan disebabkan oleh saya, tetapi orang lain. Belum lagi kalau saya dianggap paling telat, padahal masih ada teman lain yang datang lebih 'ngaret' dari saya. Sampai suatu saat, seorang teman pernah update status di akun sosial medianya, "Janjian jam 12 dan sampai sekarang belum datang. Dhila is being herself". Crap! *langsung tobat*
Minggu, 21 September 2014
Haru
Saya harus mengakui bahwa saya adalah seorang yang sentimental.
Gampang merasa haru.
Nonton film drama, nangis. Baca buku sedih, nangis. Dengerin beberapa judul musik yang nadanya sedih bahkan bisa nangis juga. Sampai sebegitunya.
Tapi ketika ditanya apa yang membuat saya benar-benar sedih, jawabannya mungkin adalah ditinggalkan oleh orang-orang tersayang.
Lingkungan benar-benar berpengaruh besar dalam hidup saya.
Saya adalah tipe orang yang suka membina hubungan baik dengan teman-teman lama.
Walaupun saya tidak berinteraksi setiap hari dengan mereka, tetapi saya tahu bahwa mereka tetap ada di sana untuk saya.
Ketakutan terbesar saya adalah kehilangan orang-orang tersayang.
Tuhan, semoga saya tidak hidup sampai hari kiamat. Amin.
Gampang merasa haru.
Nonton film drama, nangis. Baca buku sedih, nangis. Dengerin beberapa judul musik yang nadanya sedih bahkan bisa nangis juga. Sampai sebegitunya.
Tapi ketika ditanya apa yang membuat saya benar-benar sedih, jawabannya mungkin adalah ditinggalkan oleh orang-orang tersayang.
Lingkungan benar-benar berpengaruh besar dalam hidup saya.
Saya adalah tipe orang yang suka membina hubungan baik dengan teman-teman lama.
Walaupun saya tidak berinteraksi setiap hari dengan mereka, tetapi saya tahu bahwa mereka tetap ada di sana untuk saya.
Ketakutan terbesar saya adalah kehilangan orang-orang tersayang.
Tuhan, semoga saya tidak hidup sampai hari kiamat. Amin.
Sabtu, 20 September 2014
Bahagia
Tidak sulit membuat saya bahagia.
Pergi melihat matahari tenggelam, makan malam di restoran favorite, hadiah-hadiah kejutan memang membahagiakan.
Tapi ada cara yang lebih mudah.
Cukup berikan perhatian sepenuhnya saat saya bercerita.
Cerita saya terkadang membosankan.
Biasanya berputar tentang keluhan hari ini dan kejadian tidak penting yang terjadi seharian.
Tapi saya akan sangat mengapresiasi kalau didengarkan dengan perhatian yang tulus.
Sebagai gantinya, saya akan ada untuk kamu. Bukan saja untuk mendengarkan cerita-ceritamu tapi juga melewati hari bersamamu. Selamanya.
Pergi melihat matahari tenggelam, makan malam di restoran favorite, hadiah-hadiah kejutan memang membahagiakan.
Tapi ada cara yang lebih mudah.
Cukup berikan perhatian sepenuhnya saat saya bercerita.
Cerita saya terkadang membosankan.
Biasanya berputar tentang keluhan hari ini dan kejadian tidak penting yang terjadi seharian.
Tapi saya akan sangat mengapresiasi kalau didengarkan dengan perhatian yang tulus.
Sebagai gantinya, saya akan ada untuk kamu. Bukan saja untuk mendengarkan cerita-ceritamu tapi juga melewati hari bersamamu. Selamanya.
Jumat, 19 September 2014
Sinetron
Saya suka nonton film.
Semua film saya tonton.
Apa saja asal bukan horor.
Atau genre thriller.
Atau yang ada ularnya.
Ya, mungkin tidak semua film mau saya tonton.
Saya selalu gampang jatuh cinta (pada suatu film).
Bisa jatuh cinta pada ceritanya, pada aktornya, pada artistiknya atau apa saja yang menarik.
Mudah sekali jatuh cinta. Jatuh cinta selalu menyenangkan ya?
Payahnya, saat jatuh cinta saya juga mudah lupa.
Lupa film ini bagaimana ceritanya, lupa bagaimana endingnya, lupa siapa pemainnya.
Ingatan manusia memang payah.
Hebatnya, walau saya lupa dengan beberapa hal dari suatu film, saya selalu mengingat dengan jelas alasan atau adegan mengapa saya jatuh cinta dengan film itu.
Selalu menyenangkan bercerita tentang alasan kamu mencintai sesuatu kan?
Jadi sangat sulit untuk memutuskan apa film favorite saya.
Yang pasti, akhir-akhir ini saya suka sekali nonton sinetron.
Bedanya sinteron yang saya tonton bikinan Hollywood.
How I Met Your Mother, Sherlock, Royal Pain sampai News Room.
Ah, andaikan sinteron Indonesia bisa dibuat sekeren itu ya?
Semua film saya tonton.
Apa saja asal bukan horor.
Atau genre thriller.
Atau yang ada ularnya.
Ya, mungkin tidak semua film mau saya tonton.
Saya selalu gampang jatuh cinta (pada suatu film).
Bisa jatuh cinta pada ceritanya, pada aktornya, pada artistiknya atau apa saja yang menarik.
Mudah sekali jatuh cinta. Jatuh cinta selalu menyenangkan ya?
Payahnya, saat jatuh cinta saya juga mudah lupa.
Lupa film ini bagaimana ceritanya, lupa bagaimana endingnya, lupa siapa pemainnya.
Ingatan manusia memang payah.
Hebatnya, walau saya lupa dengan beberapa hal dari suatu film, saya selalu mengingat dengan jelas alasan atau adegan mengapa saya jatuh cinta dengan film itu.
Selalu menyenangkan bercerita tentang alasan kamu mencintai sesuatu kan?
Jadi sangat sulit untuk memutuskan apa film favorite saya.
Yang pasti, akhir-akhir ini saya suka sekali nonton sinetron.
Bedanya sinteron yang saya tonton bikinan Hollywood.
How I Met Your Mother, Sherlock, Royal Pain sampai News Room.
Ah, andaikan sinteron Indonesia bisa dibuat sekeren itu ya?
Kamis, 18 September 2014
Happy Birthday #Selfie
Pagi ini di ruang makan.
Pap : "Jadi Bang Salim (temannya Papa) suka sebel kalau dalam rombongan wisata banyak ibu-ibu"
Mam : "Kenapa?"
Pap : Iya, soalnya bakalan jadi lebih lama. Ibu-ibu kerjaannya foto-foto mulu. Nanti abis itu dipasang di facebook"
Mam : "Iya dong. Sekarang kan zamannya selfie"
Pap : Iya tuh, selpih selpih. Entah buat apa. Kebanyakan gaya"
Yah, kira-kira gitu deh percakapan dua orang tua pagi ini di meja makan saat sarapan. Kemudian obrolan selfie berlanjut dengan tongsis dan pamer foto di facebook. Haha. Kayaknya demam selfie ga cuma buat kalangan muda aja ya? Tapi juga sekarang menyentuh kalangan senior. Esensinya, selfie itu adalah foto diri yang diambil menggunakan tangan kita sendiri (dengan bantuan alat atau tidak). Tapiii sekarang rasanya sudah banyak yang mulai salah mengartikan selfie dengan foto seseorang sendirian dalam satu frame. Wah, kalau itu mah bukan selfie namanya tapi minta tolong fotoin. Hihihi.
Saya gak mau muna dengan bilang ga suka selfie. SAYA SUKA SELFIE. Hahaha. Kalau ditanya manfaatnya, ya apalagi kalau bukan buat mengabadikan momen. Foto-foto lama selalu menyenangkan buat dilihat lagi bukan? Pertanyaan-pertanyaan seperti, "Kapan momen itu terjadi?" "Bagaimana suasana saat itu" bahkan kita akan berpikir sampai "Perubahan apa aja yang terjadi sekarang?" pasti akan ditanyakan, minimal di dalam hati kita sendiri.
Bicara tentang Selfie, ada dua tokoh selain entertainer yang pengen banget saya ajak selfie, yaitu Ahok dan Abraham Samad. Mereka keren! Kalau nanti saya sampai punya kesempatan buat ketemu mereka, maka saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan buat selfie bareng!
Di hari yang spesial ini, saya mau pajang foto selfie sama seseorang yang juga spesial. Kenapa saya bilang hari ini spesial, karena sekarang adalah hari ulang tahunnya. Happy birthday, cance Faraaa. Semoga kuliahnya cepat selesai dan cepat balik ke Indonesia. Semoga aku punya rezeki untuk nengokin kamu di sana yaa. Amiiien.
Foto ini diambil tahun 2012 saat pergi berduaan buat buka puasa bareng di Convivium, Senopati. Niat banget naik taxi sore-sore buat nyobain red velvet-nya Convivium yang katanya 'The Best Red Velvet in Town'. Diambil pakai iPad nya si Cance yang masih gress karena dibeli kurang dari seminggu itu. Hihihi. Waaaah, ternyata sudah 2 tahun yang lalu yaa. Berarti kita harus cepet ketemuan buat bikin foto 'nyampah' begini lagi. Happy birthday, cance sayaaang!
Rabu, 17 September 2014
Blog Walking
Bicara tentang blog favorit, pasti lagsung ingat dengan blognya si penulis favorite, Dee Lestari. Di blognya ini lah kali pertama saya percaya dengan rekomendasi seseorang. Pada salah satu postingannya, Dee bercerita bagaimana dia dibesarkan oleh kecintaannya dengan kuliner di pasar Cihapit. Akhirnya ketika saya pindah ke Bandung, tiga tahun yang lalu, saat weekend saya langsung mencari di mana letak pasar Cihapit berada. Pencapaiannya, selama hampir tiga tahun saya tinggal di Bandung, saya sudah mencoba hampir 80% kuliner yang ada di pasar tersebut. Mulai dari gado-gado, kupat tahu, bakso tahu Mandiri, gehu pedas, surabi Cihapit sampai es cincaunya. Haha
Untuk sekarang ini, saya hampir rutin mengecek blog salah seorang beauty blogger favorite, Andra Alodita. Selain beauty and healthy enthusiast, Andra juga seorang fotografer (padahal menurut saya, dia lebih cocok jadi modelnya bukan fotografer. Hehe) jadi tidak heran foto-foto pelengkap ceritanya adalah hasil jepretannya sendiri dan pasti keren-keren. Dua keuntungan saya dapatkan sekaligus, dapat info tentang kecantikan-kesehatan plus mata dimanjakan dengan foto-foto yang cantik dan menarik.
Kalau lagi mau baca postingan yang agak sedikit 'berbobot' tapi juga terkadang ringan dan simple, saya pasti akan ke blognya Mbak Andina Dwifatma. Ini adalah salah satu blogger dan novelist favorite saya yang juga kebetulan teman baik abang saya. Saya selalu kagum dengan pemikirannya dan caranya bercerita dalam sebuah tulisan. Cerdas!
Satu lagi blog favorite punya salah satu teman baik saya, Nadira. She is very talented. Kata-katanya selalu indah dibaca dan kemampuannya memainkan emosi lewat tulisan perlu diacungi empat jempol. Setiap selesai membaca blognya pasti selalu mengharu biru. I love your blog. Keep writing, Nadh.
Sekian beberapa blog favorite saya, ada juga yang kemudian jadi blog favorite kamu?
Untuk sekarang ini, saya hampir rutin mengecek blog salah seorang beauty blogger favorite, Andra Alodita. Selain beauty and healthy enthusiast, Andra juga seorang fotografer (padahal menurut saya, dia lebih cocok jadi modelnya bukan fotografer. Hehe) jadi tidak heran foto-foto pelengkap ceritanya adalah hasil jepretannya sendiri dan pasti keren-keren. Dua keuntungan saya dapatkan sekaligus, dapat info tentang kecantikan-kesehatan plus mata dimanjakan dengan foto-foto yang cantik dan menarik.
Kalau lagi mau baca postingan yang agak sedikit 'berbobot' tapi juga terkadang ringan dan simple, saya pasti akan ke blognya Mbak Andina Dwifatma. Ini adalah salah satu blogger dan novelist favorite saya yang juga kebetulan teman baik abang saya. Saya selalu kagum dengan pemikirannya dan caranya bercerita dalam sebuah tulisan. Cerdas!
Satu lagi blog favorite punya salah satu teman baik saya, Nadira. She is very talented. Kata-katanya selalu indah dibaca dan kemampuannya memainkan emosi lewat tulisan perlu diacungi empat jempol. Setiap selesai membaca blognya pasti selalu mengharu biru. I love your blog. Keep writing, Nadh.
Sekian beberapa blog favorite saya, ada juga yang kemudian jadi blog favorite kamu?
Selasa, 16 September 2014
Pendidikan
Saya berasal dari keluarga yang menomor satukan pendidikan.
Ingat sekali suatu malam ibu saya pernah berkata, "Namanya anak itu harus lebih baik dari orang tuanya. Kalau orang tuanya tamatan SMA, anaknya harus bisa tamat S1. Kalau orang tuanya tamat S1 maka anaknya harus bisa tamat S2 dan seterusnya"
Akhirnya saya terbentuk jadi anak yang sangat memperhatikan pendidikan.
Saya setuju kalau ada yang bilang hanya dengan pendidikan yang baiklah yang dapat mengubah perilaku dan nasib seseorang.
Saya menerjemahkan di sini bahwa bukan hanya pendidikan formal saja, tapi juga pendidikan informal.
Saya sangat paham bahwa justru pendidikan informal diajarkan bukan dari bangku sekolah.
Pelajaran menghargai dan menghormati orang lain, pada praktiknya tidak diajarkan di sekolah formal.
Kita harus banyak bertemu orang dan berinteraksi dengan mereka baru akhirnya kita paham bagaimana menghargai dan menghormati orang lain itu.
Sekolah pada akhirnya hanya mengajarkan teorinya saja, prakteknya yaa dengan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Percaya deh, apabila kamu bukan seorang engineer, maka pada kehidupan nyata kamu tidak perlu bersusah payah menghitung gaya tarik dan keuntungan mekanis sebuah katrol tetap maupun katrol licin. Di kehidupan nyata pelajaran yang paling berguna adalah bagaimana kamu menghargai orang lain dan dan menjadi pribadi yang berintegritas.
Ingat sekali suatu malam ibu saya pernah berkata, "Namanya anak itu harus lebih baik dari orang tuanya. Kalau orang tuanya tamatan SMA, anaknya harus bisa tamat S1. Kalau orang tuanya tamat S1 maka anaknya harus bisa tamat S2 dan seterusnya"
Akhirnya saya terbentuk jadi anak yang sangat memperhatikan pendidikan.
Saya setuju kalau ada yang bilang hanya dengan pendidikan yang baiklah yang dapat mengubah perilaku dan nasib seseorang.
Saya menerjemahkan di sini bahwa bukan hanya pendidikan formal saja, tapi juga pendidikan informal.
Saya sangat paham bahwa justru pendidikan informal diajarkan bukan dari bangku sekolah.
Pelajaran menghargai dan menghormati orang lain, pada praktiknya tidak diajarkan di sekolah formal.
Kita harus banyak bertemu orang dan berinteraksi dengan mereka baru akhirnya kita paham bagaimana menghargai dan menghormati orang lain itu.
Sekolah pada akhirnya hanya mengajarkan teorinya saja, prakteknya yaa dengan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Percaya deh, apabila kamu bukan seorang engineer, maka pada kehidupan nyata kamu tidak perlu bersusah payah menghitung gaya tarik dan keuntungan mekanis sebuah katrol tetap maupun katrol licin. Di kehidupan nyata pelajaran yang paling berguna adalah bagaimana kamu menghargai orang lain dan dan menjadi pribadi yang berintegritas.
Senin, 15 September 2014
Bismillah
Di mana saya lima tahun mendatang bisa dijawab tergantung dari perspektif mana yang ingin dilihat?
Bisa dilihat sedang duduk di kantor baru, profesi baru, dengan posisi baru, tim yang berbeda dengan sebelumnya.
atau
Duduk di kursi suatu kampus pasca sarjana untuk melanjutkan S2 psikologi atau management. Mungkin kursinya di Indonesia atau di luar negeri.
atau
Berada dalam bank sedang mengurusi pembukaan deposito yang kesekian kalinya dan dilanjutkan menuju ke ruangan save deposit box bank tersebut.
atau
Berada dalam rumah mungil dikelilingi anak-anak yang lucu dan suami yang mampu diajak mengobrol sampai dini hari.
atau
Ada dalam kubur sempit hanya memakai kain kafan *oke, mulai serem sendiri*
Ya, kalau ditanya di mana saya akan berada lima tahun lagi, bisa di mana saja kan? Di Indonesia, di Italia, di Inggris, di Jerman atau bahkan di Cicaheum sekalipun bisa saja, tergantung dengan keputusan apa yang saya pilih hari ini atau esok atau empat tahun lagi. Yang pasti lima tahun lagi usia sayatujuh belas tahun tidak lagi muda. Artinya harus ada pencapaian baru dalam hidup ini. Saya percaya bahwa yang memberikan rasa 'hidup' pada manusia adalah usahanya untuk membuat kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Bismillah.
Bisa dilihat sedang duduk di kantor baru, profesi baru, dengan posisi baru, tim yang berbeda dengan sebelumnya.
atau
Duduk di kursi suatu kampus pasca sarjana untuk melanjutkan S2 psikologi atau management. Mungkin kursinya di Indonesia atau di luar negeri.
atau
Berada dalam bank sedang mengurusi pembukaan deposito yang kesekian kalinya dan dilanjutkan menuju ke ruangan save deposit box bank tersebut.
atau
Berada dalam rumah mungil dikelilingi anak-anak yang lucu dan suami yang mampu diajak mengobrol sampai dini hari.
atau
Ada dalam kubur sempit hanya memakai kain kafan *oke, mulai serem sendiri*
Ya, kalau ditanya di mana saya akan berada lima tahun lagi, bisa di mana saja kan? Di Indonesia, di Italia, di Inggris, di Jerman atau bahkan di Cicaheum sekalipun bisa saja, tergantung dengan keputusan apa yang saya pilih hari ini atau esok atau empat tahun lagi. Yang pasti lima tahun lagi usia saya
Minggu, 14 September 2014
Perubahan
Sudah paham dong bahwa tidak semua orang nyaman dengan perubahan?
Saya pun begitu kok.
Tapi perlu diingat bahwa tidak ada yang konsisten selain perubahan itu sendiri.
Dari SD menjadi SMP dan SMP menjadi SMA. Berubah.
Dari rambut pendek menjadi panjang. Berubah.
Dari bekerja di perusahaan A menjadi perusahaan B. Berubah.
Biasa saja bukan? Hanya proses yang harus dijalani dalam hidup ini sepertinya.
Hal seru yang bisa saya ceritakan adalah perubahan hidup saya menuju ke arah yang (semoga) lebih sehat.
Pernah saya ceritakan sebelumnya bahwa saya tidak mau masa tua saya dihabiskan untuk bolak-balik berobat ke rumah sakit. Atau menghabiskan uang saya untuk membeli obat-obatan nantinya.
Hal itu saya sadari beberapa bulan belakangan ini.
Akhirnya saya memutuskan untuk mengubah kebiasaan buruk saya yang pastinya tidak sehat.
Saya mulai membatasi asupan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh. Berdasarkan buku Diet Golongan Darah yang pernah saya baca sebelumnya, golongan darah O paling rentan dengan karbohidrat. Akhirnya saya mengurangi porsi nasi setiap kali makan, kadang menggantinya dengan sereal atau kentang agar tidak bosan. Saya fans berat mie! Hampir segala jenis mie dengan berbagai macam topping saya suka. Tapii sudah seminggu ini saya berhasil tidak menyentuh makanan surgawi itu. Haha, semoga bertahan sampai minggu-minggu selanjutnya ya.
Melakukan olah raga minimal tiga kali seminggu. Ini sudah pasti salah satu hal yang paling berat dalam hidup ini. Apalagi saya dulu bukan pecinta mata pelajaran olah raga. Tidak pingsan saat selesai berolah raga saja sudah bagus sepertinya. Tapi belakangan saya sadar bahwa rahasia tubuh yang lebih ringan adalah kalori yang dibakar harus lebih besar daripada kalori yang masuk (lewat makanan yang kita makan). Memang ketika kita bergerak normal bahkan tidur pun kalori dalam tubuh kita akan terbakar. Tapiii pergerakan kita sehari-hari belum tentu seimbang dengan apa yang kita makan, apalagi yang metabolisme tubuhnya lambat seperti saya, jadi kita perlu 'bergerak lebih' untuk menambah jumlah kalori yang terbakar itu. Sepotong gorengan memiliki kalori 100-150 kalori, sementara untuk membakar 100 kalori di tubuh kita perlu lari selama 30 menit dengan kecepatan 7 km/jam. Oh, no! Olah raga yang akhirnya sekarang sedang saya (paksa) untuk jalani rutin diantaranya lari, zumba dan yoga. I love yoga, by the way.
Banyak minum air putih. Banyak yang suka menyepelekan air putih, padahal manfaatnya banyaaaak banget selain menghilangkan haus. Ginjal kita harus selalu diberi 'pelumas' biar bisa bekerja dengan maksimal. Tuhan itu Maha Baik. Dia memberi kita dua ginjal karenga Dia tahu manusia akan gampang menyepelekan hal simple seperti minum air putih misalnya. Akhirnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi air putih sebanyak yang saya bisa setiap harinya. Oh iya, sudah seminggu ini saya berhasil tidak minum air apapun selain air putih. Horrayy!
Saya pun begitu kok.
Tapi perlu diingat bahwa tidak ada yang konsisten selain perubahan itu sendiri.
Dari SD menjadi SMP dan SMP menjadi SMA. Berubah.
Dari rambut pendek menjadi panjang. Berubah.
Dari bekerja di perusahaan A menjadi perusahaan B. Berubah.
Biasa saja bukan? Hanya proses yang harus dijalani dalam hidup ini sepertinya.
Hal seru yang bisa saya ceritakan adalah perubahan hidup saya menuju ke arah yang (semoga) lebih sehat.
Pernah saya ceritakan sebelumnya bahwa saya tidak mau masa tua saya dihabiskan untuk bolak-balik berobat ke rumah sakit. Atau menghabiskan uang saya untuk membeli obat-obatan nantinya.
Hal itu saya sadari beberapa bulan belakangan ini.
Akhirnya saya memutuskan untuk mengubah kebiasaan buruk saya yang pastinya tidak sehat.
Saya mulai membatasi asupan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh. Berdasarkan buku Diet Golongan Darah yang pernah saya baca sebelumnya, golongan darah O paling rentan dengan karbohidrat. Akhirnya saya mengurangi porsi nasi setiap kali makan, kadang menggantinya dengan sereal atau kentang agar tidak bosan. Saya fans berat mie! Hampir segala jenis mie dengan berbagai macam topping saya suka. Tapii sudah seminggu ini saya berhasil tidak menyentuh makanan surgawi itu. Haha, semoga bertahan sampai minggu-minggu selanjutnya ya.
Melakukan olah raga minimal tiga kali seminggu. Ini sudah pasti salah satu hal yang paling berat dalam hidup ini. Apalagi saya dulu bukan pecinta mata pelajaran olah raga. Tidak pingsan saat selesai berolah raga saja sudah bagus sepertinya. Tapi belakangan saya sadar bahwa rahasia tubuh yang lebih ringan adalah kalori yang dibakar harus lebih besar daripada kalori yang masuk (lewat makanan yang kita makan). Memang ketika kita bergerak normal bahkan tidur pun kalori dalam tubuh kita akan terbakar. Tapiii pergerakan kita sehari-hari belum tentu seimbang dengan apa yang kita makan, apalagi yang metabolisme tubuhnya lambat seperti saya, jadi kita perlu 'bergerak lebih' untuk menambah jumlah kalori yang terbakar itu. Sepotong gorengan memiliki kalori 100-150 kalori, sementara untuk membakar 100 kalori di tubuh kita perlu lari selama 30 menit dengan kecepatan 7 km/jam. Oh, no! Olah raga yang akhirnya sekarang sedang saya (paksa) untuk jalani rutin diantaranya lari, zumba dan yoga. I love yoga, by the way.
Banyak minum air putih. Banyak yang suka menyepelekan air putih, padahal manfaatnya banyaaaak banget selain menghilangkan haus. Ginjal kita harus selalu diberi 'pelumas' biar bisa bekerja dengan maksimal. Tuhan itu Maha Baik. Dia memberi kita dua ginjal karenga Dia tahu manusia akan gampang menyepelekan hal simple seperti minum air putih misalnya. Akhirnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi air putih sebanyak yang saya bisa setiap harinya. Oh iya, sudah seminggu ini saya berhasil tidak minum air apapun selain air putih. Horrayy!
Sabtu, 13 September 2014
Kulkas
Dalam kulkas saya berisi foto-foto lama, komen-komen dari orang lain, tak ketinggalan foto orang lain yang di-tag ke saya.
"Facebook itu seperti kulkas. Sudah tau gak ada apa-apanya tapi selalu dibuka buat dilihat-lihat"
Jumat, 12 September 2014
Katanya Jendela Dunia
Buku sepertinya tidak bisa dipisahkan dari masa kecil saya.
Dhila kecil sangaaaat suka membaca.
Punya kakak laki-laki yang jarak umurnya hanya 1,5 tahun ternyata ada baiknya juga.
Sebagai adik, saya suka gengsi kalau tidak bisa melakukan apa yang abang saya lakukan.
Saat dia TK B, saya masih belum sekolah.
Di TK B, biasanya anak-anak sudah diajarkan mengeja dan mengenal angka.
Saya yangcakep kompetitif pastinya tidak mau kalah dong.
Saya harus bisa baca. Saat itu juga.
Akhirnya saya masuk TK dengan kemampuan baca yang sudah lancar. Hahaha.
Sejak suka membaca, apapun saya baca. Mulai dari papan reklame pinggir jalan sampai catatan belanjaan ke pasar milik mama.
Orang tua saya mendukung penuh dengan hobi membaca ini. Mereka percaya bahwa dengan banyak membaca, maka kita akan tau banyak hal.
Dukungan penuh itu diwujudkan dengan jadwal rutin ke toko atau pameran buku dan pulang dengan berkantong-kantong plastik besar yang isinya tentu saja berbagai buku.
Di rumah, saya punya kamar khusus buku. Isinya tentu saja lemari buku di kedua sisi dinding kamar.
Buku-buku di dalam rak milik saya biasanya saya pisahkan berdasarkan penulisnya, biar gampang dicari.
Tapi hubungan saya dengan buku tidak selamanya romantis dan berakhir dengan happy ending.
Pernah suatu sore 'kegilaan' saya akan membaca sudah keterlaluan (kali ini komik bacaannya). Baru sampai rumah, belum mandi dan sholat ashar, sekitar jam lima sore. Papa pulang dari kantor, memasukkan mobil ke garasi, masuk rumah dan melihat saya masih berseragam putih-merah, leyeh-leyeh di sofa dengan komik di tangan. "Ambil semua komik-komik Dhila. Jangan ada yang ketinggalan. Bawa ke halaman depan", pastinya dengan suara tinggi tanda marah. Saat itu saya cuma bisa pasrah sambil berlinang air mata mengumpulkan komik-komik dari rak buku dan membawa puluhan komik ke halaman depan. Dilempar asal-asalan kemudian dibakar. Mungkin itu patah hati pertama dalam hidup saya. *sigh*
Saya masih ingat buku yang berulang kali saya baca adalah Ensiklopedia Anak.
Ada beberapa seri yang saya selalu baca berulang kali. Tentang tubuh manusia, astronomi dan kreativitas.
Ada satu buku yang rasanya belum saya buka sampai detik ini. Hewan Melata. Bye!
Dhila kecil sangaaaat suka membaca.
Punya kakak laki-laki yang jarak umurnya hanya 1,5 tahun ternyata ada baiknya juga.
Sebagai adik, saya suka gengsi kalau tidak bisa melakukan apa yang abang saya lakukan.
Saat dia TK B, saya masih belum sekolah.
Di TK B, biasanya anak-anak sudah diajarkan mengeja dan mengenal angka.
Saya yang
Saya harus bisa baca. Saat itu juga.
Akhirnya saya masuk TK dengan kemampuan baca yang sudah lancar. Hahaha.
Sejak suka membaca, apapun saya baca. Mulai dari papan reklame pinggir jalan sampai catatan belanjaan ke pasar milik mama.
Orang tua saya mendukung penuh dengan hobi membaca ini. Mereka percaya bahwa dengan banyak membaca, maka kita akan tau banyak hal.
Dukungan penuh itu diwujudkan dengan jadwal rutin ke toko atau pameran buku dan pulang dengan berkantong-kantong plastik besar yang isinya tentu saja berbagai buku.
Di rumah, saya punya kamar khusus buku. Isinya tentu saja lemari buku di kedua sisi dinding kamar.
Buku-buku di dalam rak milik saya biasanya saya pisahkan berdasarkan penulisnya, biar gampang dicari.
Tapi hubungan saya dengan buku tidak selamanya romantis dan berakhir dengan happy ending.
Pernah suatu sore 'kegilaan' saya akan membaca sudah keterlaluan (kali ini komik bacaannya). Baru sampai rumah, belum mandi dan sholat ashar, sekitar jam lima sore. Papa pulang dari kantor, memasukkan mobil ke garasi, masuk rumah dan melihat saya masih berseragam putih-merah, leyeh-leyeh di sofa dengan komik di tangan. "Ambil semua komik-komik Dhila. Jangan ada yang ketinggalan. Bawa ke halaman depan", pastinya dengan suara tinggi tanda marah. Saat itu saya cuma bisa pasrah sambil berlinang air mata mengumpulkan komik-komik dari rak buku dan membawa puluhan komik ke halaman depan. Dilempar asal-asalan kemudian dibakar. Mungkin itu patah hati pertama dalam hidup saya. *sigh*
Saya masih ingat buku yang berulang kali saya baca adalah Ensiklopedia Anak.
Ada beberapa seri yang saya selalu baca berulang kali. Tentang tubuh manusia, astronomi dan kreativitas.
Ada satu buku yang rasanya belum saya buka sampai detik ini. Hewan Melata. Bye!
Kamis, 11 September 2014
Happy Tummy
Ini mungkin akan menjadi salah satu posting yang menyenangkan untuk ditulis dalam #30DaysBloggingChallenge ini. Tentang makanan!
Kalau diminta untuk menuliskan 10 makanan terfavourite, pasti akan sangat susah sekali.
Jadi saya akan membaginya jadi dua. Lima makanan favourite di Jogja dan lima makanan favourite di Bandung.
Kenapa alasannya dua kota itu yang dipilih? Karena saya cukup lama pernah menetap di kedua kota itu. Hampir empat tahun di Jogja dan hampir tiga tahun di Bandung.
Lima makanan favourite di Jogjakarta:
1. Bakmi Jawa
Untuk Bakmi Jawa ada beberapa tempat yang juara di Jogjakarta. Yang pertama Mbah Mo yang juara banget Bakmi Gorengnya. Tapiii karena Mbah Mo ini jauh sekali dari kota Jogjakarta, akhirnya saya harus puas dengan makan Bakmi Jawa Mbah Hadi. Yg ini juaranya Bakmi Godhok (rebus) nya.
2. Empal Bu Warno
Warung makan yang ada di lantai dua Pasar Beringharjo ini terkenal banget dengan empalnya. Satu porsi nasi empal biasanya terdiri dari nasi putih hangat, 2-3 potong daging empal dan lalapan. Yang unik dari empal ini adalah sambalnya. Sambal bawang pedas ditambah petis (yang konon) terbuat dari air rebusan daging empal terus diaduk jadi satu dan dimakan bersama dengan empalnya. Hmmmm. Oh iya, kalau ke sini jangan lupa pesen Es Asem-asem untuk minumannya yaa.
3. Lotek Kolombo
Sebagai pecinta sayur-sayuran berbumbu kacang, saya harus banget makan lotek di sini. Sebenarnya ada beberapa lotek yang cukup terkenal juga di Jogja, tapi Lotek Kolombo ini yang sepertinya lebih gampang didatangi karena letaknya yang di tengah kota. Dari dulu pesananan saya tidak pernah berubah. Lotek tanpa ketupat, tanpa nasi, tanpa mentahan (timun dan tomat) serta bakwan double. Nyam!
4. Ibu Gudeg depan kost
Saya tidak terlalu suka makanan manis, makanya untuk gudeng saya pilih yang cita rasanya tidak terlalu manis dan cenderung gurih. Salah satu favourite saya adalah penjual gudeg depan kost saya dulu (Karangmalang). Si ibu penjual ini buka dari jam 6 pagi dan biasanya jam 9 pagi dagangannya sudah habis. Ada nasi gudeg dan bubur gudeg serta berbagai macam gorengan pelengkap. Gudeg andalan lain yang bisa dikunjungi di Jogja yaitu Gudeg Pawon dan Gudeg Batas Kota. Sayangnya dua gudeg tadi bukanya tengah malam.
5. Angkringan Om Yanto belakang Gelanggang UGM
Agak sedikit sulit menentukan pilihan terakhir. Akhirnya pilihan makanan favourite jatuh kepada Angkringan Om Yanto. Kenapa angkringan? Karena tempat ini yang jadi favourite terutama di tanggal-tanggal tua mendekati jadwal kiriman uang bulanan. Dengan Rp5000 saya sudah bisa makan kenyang dengan nasi kucing sambal, tempe mendoan dan tahu bakar, sate kerang dan es teh tawar. Kadang-kadang bisa pakai sebungkus kerupuk juga. Oh, indahnya dunia. Dari ribuan angkringan di Jogja, kenapa angkringan Om Yanto yang jadi favourite? Karena letaknya di belakang Gelanggang Mahasiswa UGM (salah satu tempat favorite saya seantero Jogja). Om Yanto yang dikenal baik oleh anak-anak Gelanggang kadang bisa di-order via SMS loh. Atau kalau mau tahu gossip terbaru tentang anak-anak Gelanggang atau pertandingan bola (terutama Chelsea yang jadi favourite Om Yanto), langsung saja datang dan nongkrong berlama-lama di angkringan Om Yanto.
Lima makanan favourite di Bandung:
1. Bakmie Avon
Dari segala macam bakmie yang pernah saya coba di Bandung, Bakmie Avon lah yang sejauh ini memegang gelar juara! Letaknya di Jalan Ahmad Yani (dekat simpang lima, setelah pasar kosambi) dan hanya berbentuk kedai kecil berwarna biru dengan plang putih. Bakmie Avon selalu terlihat ramai terutama pada jam makan siang dan makan malam. Bakmie nya tipis dan cukup kenyal, paling enak kalau dibuat yamin. Isi kuah di Bakmie Avon ini cukup lengkap. Mulai dari bakso, pangsit rebus, tahu, siomay, ceker, babat sampai urat sapi pun ada. Yang harus dicoba juga adalah pangsit gorengnya yang biasanya disediakan dalam toples di setiap meja. Makannya sambil dicocol saus sambal khusus yang ada di Bakmie Avon *lap iler*
2. Chuanki Serayu
Masih belum jauh dari makanan berkuah, Chuanki Serayu juga salah satu tempat yang harus didatangi di Bandung. Pesanan andalan kalau ke sini adalah seporsi chuanki dan ditambah dengan saus kacang dipisah. Kalau mau makan, kuah kacangnya tinggal dituang ke dalam kuah kaldu atau boleh juga dicocol tanpa dicampur dengan kuah kaldu.
3. Cilok Mamah Eha
Sebagai penggemar aci (tepung kanji) dan makanan berbumbu kacang, sudah pasti cilok, cireng ataupun cimol jadi pilihan. Kali ini pilihan saya adalah Cilok Mamah Eha. Cilok eksklusif ini (karena disajikan di dalam kukusan dimsum) ukurannya lebih besar daripada yang dijual di gerobakan pinggir jalan. Saus kacangnya juga mantap. Yang bikin beda, kita akan dikasih keripik singkong pedas yang bisa kita gunakan sebagai tambahan 'pedas' kalau bumbu kacangnya dirasa kurang pedas.
4. Siomay Tulen
Makanan bumbu kacang lainnya yang jadi favourite adalah Siomay Tulen. Walaupun siomay atau batagor gerobak di Bandung juga sudah cukup enak, Siomay Tulen ini penting untuk dicoba. Siomay ini cuma dijual menggunakan motor yang ada gerobak pick-up kecil dibelakangnya (katanya ada tokonya di pintu tol Pasteur). Harga satu buahnya memang cukup mahal (Rp 5000) tapiii dengan ukurannya yang besar rasanya saya hanya perlu memesan dua buah siomay dengan satu tahu putih maka cukup buat makan siang atau malam saya.
5. Batagor Kingsley
Kurang lengkap rasanya ke Bandung kalau tidak makan batagor. Pilihan saya kali ini adalah Batagor Kingsley. Nama Batagor Kingsley mulai terdengar melebihi pamor Batagor Riri. Batagor Kingsley ini tidak buka cabang dan hanya bisa dijumpai tokonya di Jalan Veteran. Ada dua jenis batagor yang dijual di sini. Batagor goreng dan batagor kuah (kalau yang tidak mau makan batagor, ada pilihan bakmie juga). Batagor kuah bentuknya seperti bakso sementara batagor goreng adalah batagor dengan kuah kacang.
Yak, itulah 10 makanan favourite saya di kedua kota. Apakah masih ada makanan favourite lainnya di kedua kota itu? Jawabannya adalah "masih banget". Saya penggemar street food, jadi makanan favourite-nya bukan nasi dengan lauk tertentu. Tapiii saya akan mencoba menulis tentang makanan lainnya di lain waktu yaa.
Kalau diminta untuk menuliskan 10 makanan terfavourite, pasti akan sangat susah sekali.
Jadi saya akan membaginya jadi dua. Lima makanan favourite di Jogja dan lima makanan favourite di Bandung.
Kenapa alasannya dua kota itu yang dipilih? Karena saya cukup lama pernah menetap di kedua kota itu. Hampir empat tahun di Jogja dan hampir tiga tahun di Bandung.
Lima makanan favourite di Jogjakarta:
1. Bakmi Jawa
Untuk Bakmi Jawa ada beberapa tempat yang juara di Jogjakarta. Yang pertama Mbah Mo yang juara banget Bakmi Gorengnya. Tapiii karena Mbah Mo ini jauh sekali dari kota Jogjakarta, akhirnya saya harus puas dengan makan Bakmi Jawa Mbah Hadi. Yg ini juaranya Bakmi Godhok (rebus) nya.
2. Empal Bu Warno
Warung makan yang ada di lantai dua Pasar Beringharjo ini terkenal banget dengan empalnya. Satu porsi nasi empal biasanya terdiri dari nasi putih hangat, 2-3 potong daging empal dan lalapan. Yang unik dari empal ini adalah sambalnya. Sambal bawang pedas ditambah petis (yang konon) terbuat dari air rebusan daging empal terus diaduk jadi satu dan dimakan bersama dengan empalnya. Hmmmm. Oh iya, kalau ke sini jangan lupa pesen Es Asem-asem untuk minumannya yaa.
3. Lotek Kolombo
Sebagai pecinta sayur-sayuran berbumbu kacang, saya harus banget makan lotek di sini. Sebenarnya ada beberapa lotek yang cukup terkenal juga di Jogja, tapi Lotek Kolombo ini yang sepertinya lebih gampang didatangi karena letaknya yang di tengah kota. Dari dulu pesananan saya tidak pernah berubah. Lotek tanpa ketupat, tanpa nasi, tanpa mentahan (timun dan tomat) serta bakwan double. Nyam!
4. Ibu Gudeg depan kost
Saya tidak terlalu suka makanan manis, makanya untuk gudeng saya pilih yang cita rasanya tidak terlalu manis dan cenderung gurih. Salah satu favourite saya adalah penjual gudeg depan kost saya dulu (Karangmalang). Si ibu penjual ini buka dari jam 6 pagi dan biasanya jam 9 pagi dagangannya sudah habis. Ada nasi gudeg dan bubur gudeg serta berbagai macam gorengan pelengkap. Gudeg andalan lain yang bisa dikunjungi di Jogja yaitu Gudeg Pawon dan Gudeg Batas Kota. Sayangnya dua gudeg tadi bukanya tengah malam.
5. Angkringan Om Yanto belakang Gelanggang UGM
Agak sedikit sulit menentukan pilihan terakhir. Akhirnya pilihan makanan favourite jatuh kepada Angkringan Om Yanto. Kenapa angkringan? Karena tempat ini yang jadi favourite terutama di tanggal-tanggal tua mendekati jadwal kiriman uang bulanan. Dengan Rp5000 saya sudah bisa makan kenyang dengan nasi kucing sambal, tempe mendoan dan tahu bakar, sate kerang dan es teh tawar. Kadang-kadang bisa pakai sebungkus kerupuk juga. Oh, indahnya dunia. Dari ribuan angkringan di Jogja, kenapa angkringan Om Yanto yang jadi favourite? Karena letaknya di belakang Gelanggang Mahasiswa UGM (salah satu tempat favorite saya seantero Jogja). Om Yanto yang dikenal baik oleh anak-anak Gelanggang kadang bisa di-order via SMS loh. Atau kalau mau tahu gossip terbaru tentang anak-anak Gelanggang atau pertandingan bola (terutama Chelsea yang jadi favourite Om Yanto), langsung saja datang dan nongkrong berlama-lama di angkringan Om Yanto.
Lima makanan favourite di Bandung:
1. Bakmie Avon
Dari segala macam bakmie yang pernah saya coba di Bandung, Bakmie Avon lah yang sejauh ini memegang gelar juara! Letaknya di Jalan Ahmad Yani (dekat simpang lima, setelah pasar kosambi) dan hanya berbentuk kedai kecil berwarna biru dengan plang putih. Bakmie Avon selalu terlihat ramai terutama pada jam makan siang dan makan malam. Bakmie nya tipis dan cukup kenyal, paling enak kalau dibuat yamin. Isi kuah di Bakmie Avon ini cukup lengkap. Mulai dari bakso, pangsit rebus, tahu, siomay, ceker, babat sampai urat sapi pun ada. Yang harus dicoba juga adalah pangsit gorengnya yang biasanya disediakan dalam toples di setiap meja. Makannya sambil dicocol saus sambal khusus yang ada di Bakmie Avon *lap iler*
2. Chuanki Serayu
Masih belum jauh dari makanan berkuah, Chuanki Serayu juga salah satu tempat yang harus didatangi di Bandung. Pesanan andalan kalau ke sini adalah seporsi chuanki dan ditambah dengan saus kacang dipisah. Kalau mau makan, kuah kacangnya tinggal dituang ke dalam kuah kaldu atau boleh juga dicocol tanpa dicampur dengan kuah kaldu.
3. Cilok Mamah Eha
Sebagai penggemar aci (tepung kanji) dan makanan berbumbu kacang, sudah pasti cilok, cireng ataupun cimol jadi pilihan. Kali ini pilihan saya adalah Cilok Mamah Eha. Cilok eksklusif ini (karena disajikan di dalam kukusan dimsum) ukurannya lebih besar daripada yang dijual di gerobakan pinggir jalan. Saus kacangnya juga mantap. Yang bikin beda, kita akan dikasih keripik singkong pedas yang bisa kita gunakan sebagai tambahan 'pedas' kalau bumbu kacangnya dirasa kurang pedas.
4. Siomay Tulen
Makanan bumbu kacang lainnya yang jadi favourite adalah Siomay Tulen. Walaupun siomay atau batagor gerobak di Bandung juga sudah cukup enak, Siomay Tulen ini penting untuk dicoba. Siomay ini cuma dijual menggunakan motor yang ada gerobak pick-up kecil dibelakangnya (katanya ada tokonya di pintu tol Pasteur). Harga satu buahnya memang cukup mahal (Rp 5000) tapiii dengan ukurannya yang besar rasanya saya hanya perlu memesan dua buah siomay dengan satu tahu putih maka cukup buat makan siang atau malam saya.
5. Batagor Kingsley
Kurang lengkap rasanya ke Bandung kalau tidak makan batagor. Pilihan saya kali ini adalah Batagor Kingsley. Nama Batagor Kingsley mulai terdengar melebihi pamor Batagor Riri. Batagor Kingsley ini tidak buka cabang dan hanya bisa dijumpai tokonya di Jalan Veteran. Ada dua jenis batagor yang dijual di sini. Batagor goreng dan batagor kuah (kalau yang tidak mau makan batagor, ada pilihan bakmie juga). Batagor kuah bentuknya seperti bakso sementara batagor goreng adalah batagor dengan kuah kacang.
Yak, itulah 10 makanan favourite saya di kedua kota. Apakah masih ada makanan favourite lainnya di kedua kota itu? Jawabannya adalah "masih banget". Saya penggemar street food, jadi makanan favourite-nya bukan nasi dengan lauk tertentu. Tapiii saya akan mencoba menulis tentang makanan lainnya di lain waktu yaa.
Rabu, 10 September 2014
Best Trip Ever
Hobi yang cukup menghabiskan uang tapi selalu bikin nagih adalah jalan-jalan.
Saya sukaaa sekali travelling. Sayangnya, duitnya terbatas jadi kalau mau travelling harus direncanakan jauh-jauh hari biar sempat nabung dulu.
Sebagai traveller, masih cemen sih. Jangkauannya masih Indonesia doang kok. Di umur yang ke tujuh belas dua puluh sekian ini, luar negeri yang bisa terjamah cuma tiga negara. Malaysia, Singapura dan Thailand *standar*. Semoga rezekinya selalu lancar jadi bisa punya kesempatan melihat dunia lebih luas lagi. Amien.
Kalau ditanya trip ke mana yang terbaik? Jawabannya ada di Derawan, Kalimantan Timur.
Yang kedua? Pulau Sempu, Jawa Timur.
Saya berkesempatan ke Derawan Akhir Maret 2014 lalu. Trip ini berbeda dari yang pernah saya lakukan karena saya pergi dengan rombongan yang tidak saya kenal sebelumnya. Dalam rombongan yang berisi belasan orang itu, saya cuma kenal satu orang teman saya, Renny. Suatu pagi di 2013 dengan random Renny mengirimkan pesan singkat via Line, "Dhil, ikut ke Derawan yok! Berangkatnya masih akhir Maret nanti kok". Tanpa pikir panjang langsung mengiyakan tawaran itu. Karena berpikir kapan lagi dapat kesempatan buat ke Derawan.
Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Sempat ga bisa tidur satu malam sebelumnya saking excited mau berangkat ke Derawan. Rombongan kami ke Derawan dengan penerbangan paling pagi. Landing di bandara Tarakan, Kalimantan Timur dan masih harus menyambung dengan speed boat selama tiga jam untuk menuju pulau Derawan. Percayalah! Saat itu mungkin adalah salah satu saat yang paling menyeramkan dalam hidup saya. Cuaca mendung, gelombang laut yang cukup tinggi dan supir speed boat yang ugal-ugalan sudah pasti bukan kombinasi yang baik dalam perjalanan. Akhirnya tiga jam perjalanan terbayar ketika merapat ke salah satu dermaga di pulau Derawan. Lunas!
What you get is what you see
Siapa yang butuh filter kalau inilah yang kita lihat
Tiga hari dua malam di sana diisi dengan snorkelling dan island hopping setiap waktu. Yang paling ditunggu-tunggu sebenarnya di hari kedua. Berenang dengan ubur-ubur di danau kakaban. Ya, ubur-ubur yang bersengat itu looh. Tapi Kakaban adalah satu dari dua danau di seluruh dunia yang memiliki spesies ubur-ubur tidak bersengat. Sayangnya, ketika kami ke sana sedang musim liburan, semua orang ternyata memiliki impian yang sama dengan saya, berfoto dengan kece bersama ubur-ubur. Rasanya siang itu semua orang Derawan tumpah ruah di danau Kakaban, alhasil pasir di dasar danau naik dan membuat air danau menjadi keruh. Jadi sudah dipastikan kami tidak dapat foto kece bersama ubur-ubur *sigh*.
Ini kemungkinan saya dan ubur-ubur *nangis*
Kalau kegiatan pagi, siang dan sore kami isi dengan snorkelling, kegiatan malam kami isi dengan makan dan jajan. Haha. Satu hal yang menyenangkan dari Derawan adalah saya bisa minum air kelapa setiap hari. Di Derawan, hanya ada satu 'jalan utama' dan selalu ramai setiap malam. Di situ kita bisa menemukan berbagai macam warung makan (biasanya menjual seafood), warung sate cumi, tempat penyewaan sepeda sampai souvenir Derawan. Duduk di pantai atau dermaga akan menjadi cara terbaik untuk menutup hari.
Kalau ada yang tanya perlu biaya berapa ke Derawan, berikut rinciannya (Maret 2014):
Tiket PP (JKT-TRK) = Rp1.700.000
Penginapan 3D2N = Rp1.700.000
Lain-lain = Rp 600.000
Jadi kira-kira kita cuma butuh menyiapkan Rp 4.000.000 untuk melihat surga dunia di Timur Kalimantan.
Thanks for the trip, Uren.
Selasa, 09 September 2014
These Are In My Bag
Buat yang sudah lama kenal dengan saya pasti tau kalau saya suka banget membawa berbagai macam barang dalam tas. Tidak heran saya berasa bawa adukan semen dalam tas. Huhu
Sebenarnya dari dulu berencana untuk bawa barang secukupnya saja. Once itu dilakukan, langsung ngerasa nyesel karena tiba-tiba tidak bawa barang yang ternyata dibutuhkan. Akhirnya balik lagi bawa tas seberat itu.
Tapi tampaknya saya akan memutuskan membawa barang yang benar-benar perlu saja due to kesehatan tulang.
Saya suka sekali mengkategorikan barang-barang yang ada dalam tas saya ke dalam beberapa pouch. Jadi rapi banget sih enggak yaa, tapi at least membantu saya dalam mencari barang. Hehe.
Ini adalah beberapa barang yang harus ada dalam tas.
1. Dompet
Kalau ini udah jelas dong kenapa ga boleh ketinggalan? Karena seluruh uang saya simpan di situ. Jaraaang sekali saya menaruh uang dalam kantong pakaian ataupun tempat lain. Belakangan ini suka bawa dompet yang tidak terlalu tebal karena biar gampang diselipin dan tidak berat aja sih. Hehe. Terus kartu-kartu taruh di mana dong? Keep reading yaa nanti saya kasih tau. *sok misterius*
2. Handphone dan modem
Sebagai anak masa kini *ciyeeeh* kedua barang dalam 'Istanbul' pouch ini tidak boleh ketinggalan (special thanks to Mielung untuk oleh-oleh Turkinya). Sempat ngerasa tidak bisa hidup tanpa handphone, akhirnya diuji dengan suatu saat si handphone harus masuk rumah sakit empat hari buat ganti battery yang sepertinya sudah bocor. Akhirnya selama empat hari itu sama sekali tidak menggunakan handphone. Alasannya karena malas untuk memback-up data ke handphone cadangan dan malas untuk mengganti nomer. Selama empat hari itu, saya berkomunikasi hanya dengan twitter karena saya juga tidak hafal banyak nomer telepon orang lain. Ajaibnya setelah empat hari itu, kecanduan akan dunia media sosial sedikit berkurang. Rasanya tidak buka Path, Instagram, Twitter, Line ataupun Whatsapp sekarang oke-oke aja tuh. :D
3. Make Up Pouch
Sebenerya yang beneran tergolong make up cuma bedak, mascara, eyeliner dan lipstick doang di dalam situ (karena cuma ini juga sih daily make up saya. Hehe). Kenapa besar banget? Karena lainnya isinya ada cermin, kertas minyak, pembalut cadangan, pantyliner cadangan, face spray, bobbypins, ikat rambut, gunting kuku, hand sanitizer dan sisir. Dan ini adalah penyumbang hampir setengah berat tas saya. Jadi kalau ini ketinggalan saya pasti sadar. Hehe
4. Cards and Token Pouch
Ini barang terpenting ketiga setelah dompet dan handpone. Dalam pouch bentuk kucing warna pink (special thanks to Niya buat oleh-oleh Jepangnya) isinya ada dompet kartu dan 2 token. Kenapa kartu-kartu akhirnya saya pisahkan? Biar dompetnya tidak terlalu tebal. Lagipula tidak semua kartu-kartu itu kita gunakan setiap hari kan? Kartu yang penting seperti ATM utama biasanya ada di dompet, tapi seluruh kartu (termasuk KTP dan SIM) ada di dompet kartu. Kalau pouch ini sampai hilang maka habiiiiiis sayaa. *3x knocking on wood*
5. Mukena
Beberapa waktu belakangan ini selalu bawa mukena kecil dalam tas. Kapok deh pakai mukena umum yang sering kotor ataupun lembab. Akhirnya malah jadi alasan buat melewati waktu sholat. Hehe
6. Coins and Key Pouch
Dompet dari bahan karet berwarna fuschia itu isinya koin-koin dan kunci rumah. Kalau itu sampai ketinggalan, alamat ga bisa pulang kemalaman deh. Hehe
7. IT Pouch
Kenapa namanya IT? Karena di pouch inilah saya menyimpan segala sesuatu yang ada hubungannya dnegan elektronik. Mulai dari charger handphone, kabel data, flaskdisc, card reader dan headset. Sebenarnya butuh pouch baru nih. Karena ternyata pouch sequins itu dah agak butut dan sudah mulai sesak penghuninya. Hehe #kode
8. Jepit Rambut
Satu lagi barang yang pasti ada di dalam tas adalah jepit rambut. Bedanya cuma jepit yang dibawa kadang berganti setiap minggu. Kadang warna hitam yang biasa untuk membuat cepol rambut atau bentuk pipih begini untuk menjepit setengah rambut.
Yah, kira-kira itu yang ada dalam tas saya. Penghuni lainnya biasanya tentative sesuai dengan kebutuhan.
Sebenarnya dari dulu berencana untuk bawa barang secukupnya saja. Once itu dilakukan, langsung ngerasa nyesel karena tiba-tiba tidak bawa barang yang ternyata dibutuhkan. Akhirnya balik lagi bawa tas seberat itu.
Tapi tampaknya saya akan memutuskan membawa barang yang benar-benar perlu saja due to kesehatan tulang.
Saya suka sekali mengkategorikan barang-barang yang ada dalam tas saya ke dalam beberapa pouch. Jadi rapi banget sih enggak yaa, tapi at least membantu saya dalam mencari barang. Hehe.
Ini adalah beberapa barang yang harus ada dalam tas.
1. Dompet
Kalau ini udah jelas dong kenapa ga boleh ketinggalan? Karena seluruh uang saya simpan di situ. Jaraaang sekali saya menaruh uang dalam kantong pakaian ataupun tempat lain. Belakangan ini suka bawa dompet yang tidak terlalu tebal karena biar gampang diselipin dan tidak berat aja sih. Hehe. Terus kartu-kartu taruh di mana dong? Keep reading yaa nanti saya kasih tau. *sok misterius*
2. Handphone dan modem
Sebagai anak masa kini *ciyeeeh* kedua barang dalam 'Istanbul' pouch ini tidak boleh ketinggalan (special thanks to Mielung untuk oleh-oleh Turkinya). Sempat ngerasa tidak bisa hidup tanpa handphone, akhirnya diuji dengan suatu saat si handphone harus masuk rumah sakit empat hari buat ganti battery yang sepertinya sudah bocor. Akhirnya selama empat hari itu sama sekali tidak menggunakan handphone. Alasannya karena malas untuk memback-up data ke handphone cadangan dan malas untuk mengganti nomer. Selama empat hari itu, saya berkomunikasi hanya dengan twitter karena saya juga tidak hafal banyak nomer telepon orang lain. Ajaibnya setelah empat hari itu, kecanduan akan dunia media sosial sedikit berkurang. Rasanya tidak buka Path, Instagram, Twitter, Line ataupun Whatsapp sekarang oke-oke aja tuh. :D
3. Make Up Pouch
Sebenerya yang beneran tergolong make up cuma bedak, mascara, eyeliner dan lipstick doang di dalam situ (karena cuma ini juga sih daily make up saya. Hehe). Kenapa besar banget? Karena lainnya isinya ada cermin, kertas minyak, pembalut cadangan, pantyliner cadangan, face spray, bobbypins, ikat rambut, gunting kuku, hand sanitizer dan sisir. Dan ini adalah penyumbang hampir setengah berat tas saya. Jadi kalau ini ketinggalan saya pasti sadar. Hehe
4. Cards and Token Pouch
Ini barang terpenting ketiga setelah dompet dan handpone. Dalam pouch bentuk kucing warna pink (special thanks to Niya buat oleh-oleh Jepangnya) isinya ada dompet kartu dan 2 token. Kenapa kartu-kartu akhirnya saya pisahkan? Biar dompetnya tidak terlalu tebal. Lagipula tidak semua kartu-kartu itu kita gunakan setiap hari kan? Kartu yang penting seperti ATM utama biasanya ada di dompet, tapi seluruh kartu (termasuk KTP dan SIM) ada di dompet kartu. Kalau pouch ini sampai hilang maka habiiiiiis sayaa. *3x knocking on wood*
5. Mukena
Beberapa waktu belakangan ini selalu bawa mukena kecil dalam tas. Kapok deh pakai mukena umum yang sering kotor ataupun lembab. Akhirnya malah jadi alasan buat melewati waktu sholat. Hehe
6. Coins and Key Pouch
Dompet dari bahan karet berwarna fuschia itu isinya koin-koin dan kunci rumah. Kalau itu sampai ketinggalan, alamat ga bisa pulang kemalaman deh. Hehe
7. IT Pouch
Kenapa namanya IT? Karena di pouch inilah saya menyimpan segala sesuatu yang ada hubungannya dnegan elektronik. Mulai dari charger handphone, kabel data, flaskdisc, card reader dan headset. Sebenarnya butuh pouch baru nih. Karena ternyata pouch sequins itu dah agak butut dan sudah mulai sesak penghuninya. Hehe #kode
8. Jepit Rambut
Satu lagi barang yang pasti ada di dalam tas adalah jepit rambut. Bedanya cuma jepit yang dibawa kadang berganti setiap minggu. Kadang warna hitam yang biasa untuk membuat cepol rambut atau bentuk pipih begini untuk menjepit setengah rambut.
Yah, kira-kira itu yang ada dalam tas saya. Penghuni lainnya biasanya tentative sesuai dengan kebutuhan.
Senin, 08 September 2014
Goal and Dream
Saya rasa hari ke delapan ini akan menjadi salah satu topik yang paling sulit.
Topiknya tentang '5 Current Goals'.
Berulang kali saya harus ingatkan bahwa saya jarang sekali punya goals dalam hidup ini.
5. Having my own house
4. Get a new job #eh
3. Earn another income
2. Try SK-II Facial Treatment Essence. Hahaha
1. Lose weights!
Yeay! I did it well.
Topiknya tentang '5 Current Goals'.
Berulang kali saya harus ingatkan bahwa saya jarang sekali punya goals dalam hidup ini.
5. Having my own house
4. Get a new job #eh
3. Earn another income
2. Try SK-II Facial Treatment Essence. Hahaha
1. Lose weights!
Yeay! I did it well.
Minggu, 07 September 2014
Let's Sing A Song
Lagu.
Seberapa penting lagu dalam hidup kamu?
Kalau buat saya, lagu penting banget buat ngebangun mood.
Salah satu hal yang pertama saya lakuin di kantor setelah nyalain laptop adalah buka aplikasi iTunes.
Biasanya saya memilih lagu-lagu yang upbeat buat mood booster.
Salah pilih lagu saat pagi, bakalan merusak mood seharian deh.
Kalau lagi nyetir, saya juga selalu mendengarkan radio atau CD favourite.
Lagu-lagu yang biasa menemani perjalanan biasanya dipilih yang easy listening dan yang bisa sing along buat ngilangin ngantuk apalagi kalau nyetir sendirian.
Kalau lagi dalam perjalanan dan tidak mengemudi biasanya suka dengerin lagu yang mellow.
Entah kenapa, tapi rasanya saat perjalanan saat yang tepat buat bengong atau tidur. Hehe
Saat ABG dulu, lagu favourite biasanya yang bisa menggambarkan suasana hati saat itu. Kalau lagi patah hati, sudah dipastikan lagu-lagu cengeng yang bakalan jadi playlist seminggu penuh.
Kalau lagi jatuh cinta, pasti lagu-lagu tentang jatuh cinta teramat sangat bahkan terkadang liriknya lebay yang bakal jadi playlist sehari-hari.
Tapi tampaknya pemilihan lagu favourite saat ini lebih karena jatuh cinta sama musiknya. Kadang ada beberapa penyanyi yang biasanya jadi favourite bisa saja tidak lagi jadi pilihan untuk beberapa saat karena musiknya kurang asik.
Wanna know what are my current 5 favourite songs? Let's check this out!
1. Rather Be - Clean Bandit
Lagu upbeat tapi tetap bisa buat sing along ini salah satu lagu favourite yang pasti didengarkan setiap pagi beberapa minggu belakangan ini.
2. Marry Your Daughter - Brian McKnight
Totally perfect for a wedding song. Mungkin masih kebawa suasana akhir-akhir ini banyak banget teman-teman yang nikah termasuk jadi bridesmaids buat sahabat-sahabat. Lagu ini pastinya akan masuk ke dalam wedding songs saya someday. Hihihi
3. 1000 Tahun - Tulus
Buat yang sudah pernah denger lagu 1000 Tahun-nya Jikustik ini adalah lagu yang sama tapi versi di-cover Tulus. Awalnya lagu ini dikasih tahu sama Tantetiid. Sempet cari-cari di youtube karena penasaran kayak gimana sih lagunya kalau dinyanyiin ulang sama Tulus, tapi yang ditemui cuma jam session-nya Pongki dan Tulus nyanyiin lagu ini. Untungnya Tantetiid berbaik hati ngirimin lagu ini di suatu pagi. Oh, i loooooove Tulus' voice. I love the way he sing. Bahkan harus saya akui saya lebih suka versi Tulus ini daripada versi Jikustik. Hihihi
4. A Sky Full of Stars - Coldplay
Walau lagu ini kedengeran bukan Coldplay banget, tapi saya suka beat nya. Cocok buat membangun mood di pagi hari atau buat wedding song yang tidak mau terlalu cengeng karena liriknya yang manis cenderung bikin diabetes saking manisnya.
5. Skinny Love - Birdy
Awalnya susah banget mau nentuin Happy - Pharrel Williams, All Of Me - John Legend, Skinny Love - Birdy atau LDR - Raisa yang mau menempati urutan kelima favourite song terakhir dalam daftar ini. Akhirnya pilihan jatuh pada Skinny Love nya Birdy. Lagu mellow satu ini pas nemenin kalau lagi galau. Nuansa patah hatinya kerasa banget. Kalau yang lagi patah hati dengerin lagi ini pasti tambah 'berdarah-darah' deh. Hehehe
Seberapa penting lagu dalam hidup kamu?
Kalau buat saya, lagu penting banget buat ngebangun mood.
Salah satu hal yang pertama saya lakuin di kantor setelah nyalain laptop adalah buka aplikasi iTunes.
Biasanya saya memilih lagu-lagu yang upbeat buat mood booster.
Salah pilih lagu saat pagi, bakalan merusak mood seharian deh.
Kalau lagi nyetir, saya juga selalu mendengarkan radio atau CD favourite.
Lagu-lagu yang biasa menemani perjalanan biasanya dipilih yang easy listening dan yang bisa sing along buat ngilangin ngantuk apalagi kalau nyetir sendirian.
Kalau lagi dalam perjalanan dan tidak mengemudi biasanya suka dengerin lagu yang mellow.
Entah kenapa, tapi rasanya saat perjalanan saat yang tepat buat bengong atau tidur. Hehe
Saat ABG dulu, lagu favourite biasanya yang bisa menggambarkan suasana hati saat itu. Kalau lagi patah hati, sudah dipastikan lagu-lagu cengeng yang bakalan jadi playlist seminggu penuh.
Kalau lagi jatuh cinta, pasti lagu-lagu tentang jatuh cinta teramat sangat bahkan terkadang liriknya lebay yang bakal jadi playlist sehari-hari.
Tapi tampaknya pemilihan lagu favourite saat ini lebih karena jatuh cinta sama musiknya. Kadang ada beberapa penyanyi yang biasanya jadi favourite bisa saja tidak lagi jadi pilihan untuk beberapa saat karena musiknya kurang asik.
Wanna know what are my current 5 favourite songs? Let's check this out!
1. Rather Be - Clean Bandit
Lagu upbeat tapi tetap bisa buat sing along ini salah satu lagu favourite yang pasti didengarkan setiap pagi beberapa minggu belakangan ini.
2. Marry Your Daughter - Brian McKnight
Totally perfect for a wedding song. Mungkin masih kebawa suasana akhir-akhir ini banyak banget teman-teman yang nikah termasuk jadi bridesmaids buat sahabat-sahabat. Lagu ini pastinya akan masuk ke dalam wedding songs saya someday. Hihihi
3. 1000 Tahun - Tulus
Buat yang sudah pernah denger lagu 1000 Tahun-nya Jikustik ini adalah lagu yang sama tapi versi di-cover Tulus. Awalnya lagu ini dikasih tahu sama Tantetiid. Sempet cari-cari di youtube karena penasaran kayak gimana sih lagunya kalau dinyanyiin ulang sama Tulus, tapi yang ditemui cuma jam session-nya Pongki dan Tulus nyanyiin lagu ini. Untungnya Tantetiid berbaik hati ngirimin lagu ini di suatu pagi. Oh, i loooooove Tulus' voice. I love the way he sing. Bahkan harus saya akui saya lebih suka versi Tulus ini daripada versi Jikustik. Hihihi
4. A Sky Full of Stars - Coldplay
Walau lagu ini kedengeran bukan Coldplay banget, tapi saya suka beat nya. Cocok buat membangun mood di pagi hari atau buat wedding song yang tidak mau terlalu cengeng karena liriknya yang manis cenderung bikin diabetes saking manisnya.
5. Skinny Love - Birdy
Awalnya susah banget mau nentuin Happy - Pharrel Williams, All Of Me - John Legend, Skinny Love - Birdy atau LDR - Raisa yang mau menempati urutan kelima favourite song terakhir dalam daftar ini. Akhirnya pilihan jatuh pada Skinny Love nya Birdy. Lagu mellow satu ini pas nemenin kalau lagi galau. Nuansa patah hatinya kerasa banget. Kalau yang lagi patah hati dengerin lagi ini pasti tambah 'berdarah-darah' deh. Hehehe
Sabtu, 06 September 2014
Phobia
Selain Trypophobia yang saya alami (saya baru mengetahuinya setahun belakangan ini) saya juga takut dengan binatang melata terutama ular.
Tapi mungkin ketakutan terbesar saya adalah "Saya tidak ingin mati 'sendirian'".
Saya tahu bahwa manusia lahir kedunia ini sendirian, bahkan anak kembar pun lahir secara bergantian. Jadi tidak heran kalau jika mati kita pun akan sendirian.
Maksud saya adalah, saya tidak ingin mati dalam kondisi sendirian tanpa rasa sayang dari orang-orang terdekat saya.
Saya ingin mati dalam cinta yang besar yang saya rasakan dari orang-orang tersayang. Amien.
Tapi mungkin ketakutan terbesar saya adalah "Saya tidak ingin mati 'sendirian'".
Saya tahu bahwa manusia lahir kedunia ini sendirian, bahkan anak kembar pun lahir secara bergantian. Jadi tidak heran kalau jika mati kita pun akan sendirian.
Maksud saya adalah, saya tidak ingin mati dalam kondisi sendirian tanpa rasa sayang dari orang-orang terdekat saya.
Saya ingin mati dalam cinta yang besar yang saya rasakan dari orang-orang tersayang. Amien.
Jumat, 05 September 2014
Proudest?
Sudah pernah saya ceritakan di awal kalau saya jarang membuat target dalam hidup ini.
Kalau dikaitkan dengan teori management, itu tentu salah banget.
Kenapa? Karena jadi sulit menentukan indikator keberhasilannya.
Dan itu lah yang terjadi dalam hidup saya.
Saya tidak pernah bisa menentukan target dalam hidup ini, akibatnya saya jadi sulit mengetahui apa momen yang paling membanggakankan dalam hidup ini.
Saya tidak pernah ikut olimpiade matematika atau fisika.
Tidak pernah juga muncul di TV dalam ajang pencarian bakat apapun.
Jadi, mungkin saat yang paling membanggakan bagi saya adalah melihat senyum di wajah orang-orang tersayang karena mereka tahu saya menyayanginya. Cukup.
Kalau dikaitkan dengan teori management, itu tentu salah banget.
Kenapa? Karena jadi sulit menentukan indikator keberhasilannya.
Dan itu lah yang terjadi dalam hidup saya.
Saya tidak pernah bisa menentukan target dalam hidup ini, akibatnya saya jadi sulit mengetahui apa momen yang paling membanggakankan dalam hidup ini.
Saya tidak pernah ikut olimpiade matematika atau fisika.
Tidak pernah juga muncul di TV dalam ajang pencarian bakat apapun.
Jadi, mungkin saat yang paling membanggakan bagi saya adalah melihat senyum di wajah orang-orang tersayang karena mereka tahu saya menyayanginya. Cukup.
Kamis, 04 September 2014
Day Dreaming
Bicara tetang mimpi pasti ga ada habisnya.
Sayangnya, saya bukan tipe orang yang pandai mengatur apa yang saya impikan.
Saat masih TK, hampir seluruh anak murid di kelas saya punya cita-cita.
Biasanya jawabannya dokter, pilot, polisi, tentara dan astronot.
Saya biasanya tiap ditanya cita-cita selalu jawab 'gak tau'.
Sampai akhirnya kelas 4 SD saya mau masuk psikologi ketika kuliah nanti.
Pemahaman anak kelas 4 SD saat itu adalah di psikologi ga perlu belajar matematika. Simple.
Akhirnya doa saya terjawab 8 tahun kemudian.
Saya masuk Psikologi UGM. Yeay!
Setelah lulus kuliah, seperti fresh graduate pada umumnya, saya mencoba mengirimkan CV ke beberapa tempat. Setelah penantian 4 bulan, saya diterima di salah satu grup media terbesar di Indonesia. Dan saya baru menyadari, lagi-lagi Tuhan Maha Baik menjawab doa saya. Saat kuliah semester-semester akhir saya mengidamkan bisa bekerja di dunia media. Alasannya karena kelihatan menarik dan seru. Simple.
Hampir 3 tahun bekerja di sana, akhirnya di sini lah saya sekarang. Sebagai management consultant di salah satu consulting company di Jakarta. Apakah ini mimpi saya? Mungkin.
Saya selalu mengidamkan untuk banyak belajar tentang beberapa ilmu yang menunjang karir sebagai human capital, dan itu yang saya dapat di sini.
Apakah sudah puas dengan pencapaian ini? Belum. Sangat belum.
Menurut saya, pekerjaan bukan cuma kita masuk kantor-absen-nunggu makan siang-pulang saja. Tapi sebuah pekerjaan baiknya bisa menyenangkan kita setiap harinya.
Saya setuju banget sama quote yang di atas. Kenapa hobi? Karena mengerjakan hobi itu menyenangkan!
Bangun pagi dan langsung semangat menjalani hari itu rasanya luaaaar biasa.
Jadi, kalau wanita yang hobi baking cake, make up, fotografi dan ngobrol ini cocoknya kerja sebagai apa dong?
Sayangnya, saya bukan tipe orang yang pandai mengatur apa yang saya impikan.
Saat masih TK, hampir seluruh anak murid di kelas saya punya cita-cita.
Biasanya jawabannya dokter, pilot, polisi, tentara dan astronot.
Saya biasanya tiap ditanya cita-cita selalu jawab 'gak tau'.
Sampai akhirnya kelas 4 SD saya mau masuk psikologi ketika kuliah nanti.
Pemahaman anak kelas 4 SD saat itu adalah di psikologi ga perlu belajar matematika. Simple.
Akhirnya doa saya terjawab 8 tahun kemudian.
Saya masuk Psikologi UGM. Yeay!
Setelah lulus kuliah, seperti fresh graduate pada umumnya, saya mencoba mengirimkan CV ke beberapa tempat. Setelah penantian 4 bulan, saya diterima di salah satu grup media terbesar di Indonesia. Dan saya baru menyadari, lagi-lagi Tuhan Maha Baik menjawab doa saya. Saat kuliah semester-semester akhir saya mengidamkan bisa bekerja di dunia media. Alasannya karena kelihatan menarik dan seru. Simple.
Hampir 3 tahun bekerja di sana, akhirnya di sini lah saya sekarang. Sebagai management consultant di salah satu consulting company di Jakarta. Apakah ini mimpi saya? Mungkin.
Saya selalu mengidamkan untuk banyak belajar tentang beberapa ilmu yang menunjang karir sebagai human capital, dan itu yang saya dapat di sini.
Apakah sudah puas dengan pencapaian ini? Belum. Sangat belum.
Menurut saya, pekerjaan bukan cuma kita masuk kantor-absen-nunggu makan siang-pulang saja. Tapi sebuah pekerjaan baiknya bisa menyenangkan kita setiap harinya.
Saya setuju banget sama quote yang di atas. Kenapa hobi? Karena mengerjakan hobi itu menyenangkan!
Bangun pagi dan langsung semangat menjalani hari itu rasanya luaaaar biasa.
Jadi, kalau wanita yang hobi baking cake, make up, fotografi dan ngobrol ini cocoknya kerja sebagai apa dong?
Rabu, 03 September 2014
Happiness
Quote itu juga yang saya pakai untuk skripsi di tahun 2010.
Kenapa sebuah 'happiness' menjadi segitu pentingnya buat saya?
Karena hanya dengan kebahagiaan kita bisa menikmati hidup, bukan hanya menjalaninya.
Pasti sering kita kecewa dalam hidup ini kan?
Aspirasi gal didenger boss? Kecewa.
Gaji gak naik-naik? Kecewa.
Kereta api gangguan sinyal padahal harus meeting pagi? Kecewa.
Resto favorite berubah cita rasanya? Kecewa.
Banyaaaaaak banget hal yang bisa bikin kita kecewa setiap harinya.
Maka dari itu kita harus menciptakan kebahagiaan sendiri.
Saya percaya, cuma diri kita yang bisa membuat perasaan lebih bahagia.
Kita tidak bisa menggantungkan kebahagiaan pada orang lain.
Caranya? Dengan mengubah pola pikir kita.
Kurangi ekspektasi dalam berbagai hal.
Kita pasti punya target kan? Itu bagus. Tapi perlu diingat target itu juga harus masuk akal selain menantang.
Ketika kita berbuat baik kepada orang lain, tanpa kita sadari kita juga ingin diperlakukan sebaik itu oleh orang lain kan?
Ya, itu tidak salah. Tetapi sadarilah bahwa orang lain bukan kita.
Kita tidak dapat memastikan orang itu akan berlaku baik kepada kita kan?
Jadi nomer dua yang harus diakukan adalah tulus dalam berbuat apapun.
I know it's not easy. It waaaaaay too hard to do.
Tapi percaya deh worth it to try. Dan hasilnya kita kan merasa bahagia setiap harinya.
Selasa, 02 September 2014
List About 20
Tema hari kedua ini tentang 20 fakta tentang diri sendiri.
Haha, susah-susah-gampang nih.
Memaksa saya buat mengenal diri sendiri.
Kadang kita suka ga 'kenal' sama diri sendiri ya?
Bahkan mungkin mersa lebih mengenal orang lain (terutama saat sedang jatuh cinta). #eeaaa
Oke, here we go!
1. Pembenci seledri dan daun bawang.
Entah apa yang membuat ini menjadi hal paling pertama yang bisa dipikirkan. But i really hate them. Its smell, its taste, eeeewwwww. Jadi kalau pesen makanan yang kemungkinan ada seledri dan daun bawangnya misalnya bakso, mie ayam, bubur, soto dan lain-lain, pasti langsung otomatis pesen yang tanpa daun bawang dan seledri. Kalau dah terlanjur dikasih seledri dan daun bawang yaa gak apa-apa juga sih, tapi bisa dipastikan durasi saya menyantap makanan bisa dua kali lipat karena sibuk memisahkan daun bawang dan seledri lembar demi lembar.
2. Love love love pink colour.
Nah, hal kedua yang paling gampang. Bahkan orang yang baru kenal pun bisa langsung nebak. Hahaha, kelihatan sedikit kekanak-kanakan mungkin, tapi suka gemes dan ga tahan aja kalau lihat barang yang warna pink. Yang tadinya ga butuh tiba-tiba bisa jadi butuh. Hahaha
3. Woman in black.
Berbeda dengan warna favorite, soal selera warna baju justru hitam ataupun warna-warna netral lainnya. Baju warna pink yang ada di lemari jumlahnya bisa dihitung dengan jari tangan. Tetapi beberapa tahun belakangan ini mulai 'tergoda' untuk mengumpulkan berbagai warna.
4. Minnie mouse, mini me.
Ya, Minnie Mouse yang itu. Yang pacarnya Mickey Mouse. Hahaha. Malu juga mengakuinya, karena tadinya itu koleksi zaman kecil dulu tapi ternyata sekarangpun masih suka gemes beli beberapa hal dengan gambar Minnie Mouse. Bedanya, barang-barang yang dibeli sekarang jauuuuh lebih fungsional daripada zaman dulu.
5. Strawberry field forever.
I looooove strawberry. Rasanya, bentuknya, wanginya. Ternyata selain rasanya yg asam-segar, ternyata strawberry mengandung anti-oksidan yang tinggi juga. Jadi, ga heran kan kalau saya mengidolakan buah yang satu ini.
6. Book worm.
Saya sukaaaa sekali membaca. Apasaja. Dari mulai koran, majalah, buku bahkan sampai poster dan brosur di pinggir jalan. Di rumah, saya punya beberapa lemari besar yang penuh dengan buku-buku bermacam genre. Sayangnya sekarang mulai susah mendapatkan waktu luang yang bisa dipakai buat membaca. Alhasil, beberapa buku di rumah banyak yang masih bersampul plastik.
7. Ciaoooobellaaa~
One of my ultimate dream adalah bisa sampai ke Italia. Oh, i love Italia. Beautiful country with beautiful yet handsome people #eh
8. Travelling and more travelling
Saya sukaaaa sekali jalan-jalan. Tampaknya gen ini menurun dari si papa. Sudah setua itu, tetapi si papa tetap semangat buat jalan-jalan. Hal itu yang juga yang memacu saya buat ngumpulin uang biar bisa jalan-jalan. Bedanya, karena masih sedikit pundi-pundinya, menjelajahnya yang dalam negeri dulu kali yaa.
9. Beach please.
Saya pastinya seorang #TeamPantai! Walaupun gunung juga asik, tapi entah kenapa pantai memiliki romantisnya sendiri.
10. Making Baking.
Belakangan ini memenukan hobi baru. Memanggang kue. Ya kue, cake. Bukan cookies. Selalu semangat mau coba resep-resep baru setela sukses besar dengan Red Velvet Cake. Hahaha. Unfortunately, i'm bad at cake decorating. Sigh.
11. #YOLO
Belakangan ini lagi suka hidup sehat. Hit the gym and jogging track, clean eat, drink more water, cut-off the carb and many more. Cause you only live once.
12. Make up not make down.
Mulai sedikit kesulitan menemukan fakta tentang diri sendiri mulai dari nomer ini. Tapi akhirnya menemukan fakta yang cukup menarik bahwa belakangan ini saya mulai menaruh minat pada make up dan beauty products lainnya, mengingat dulu saya cuek banget berpenampilan.
13. OCD
Saya percaya setiap orang punya kecenderungan untuk obsessive dan compulsive. Obsessive compulsive disorder versi saya yaitu, saya suka melihat peletakan barang-barang yang teratur. Maksudnya label merk suatu barang menghadap ke arah kita. Bisa dibuktikan dengan melihat meja rias dan toiletries yang semua labelnya di depan. Satu lagi, saya selalu merasa terganggu kalau tidur dengan selimut terbalik. Penggunaan selimut yang bermotif jadi sedikit ribet karena saya tidak suka kalau motifnya terbalik, bisa-bisa bangun tengah malam deh.
14. TalKING eh TalkQUEEN
Saya suka sekali mengobrol. Mungkin itu alasannya mengapa saya ga terlalu suka tempat ramai. Karena kita tidak bisa mendengar omongan lawan bicara kita dengan jelas. Jadi, saya lebih memilih untuk punya quality time di cafe dengan orang-orang tersayang.
15. Photography
Kenapa fotografi? Karena ini satu-satunya 'seni' yang saya cukup kuasai. Nyanyi? Aduh, jangan deh. Batuk aja fals. Nari? Jangankan nari, bikin tangan dan kaki sinkrom aja repotnya setengah mati. Melukis? Mungkin sampai sekarang ide lukisan saya masih dua-gunung-dengan-matahari-di-tengah. Haha worst. Impiannya sih tahun depan sudah punya DSLR sendiri. Amen!
16. Easy to fall in love.
Namanya wanita mungkin biasnaya gampang jatuh cinta, tapi kayanya kemampuanku jatuh cinta melebihi wanita lainnya. Sayangnya, gampang lupa juga sama seseorang.
17. Am a good mother
Setidaknya buat Bebe, Cyka dan Kucil. Hihihi
18. Weird dream job
My weirdo dream job is working for Citra Pariwara committee. Eh, masih ada gak sih Citra Pariwara Award? Kenapa aneh? Karena saya bukan berasal dari dunia advertising. Kenapa aneh? Karena dari dulu saya suka nonton iklan. Saat orang-orang marah kalau film favoritenya lagi iklan, saya justru sebaliknya. Saya bakan nontonin iklan itu satu-persatu dengan tenang.
19. Peanut sauce
Saya suka banget saus kacang. Saya percaya makanan apapun yang bersaus kacang pasti enak. Hahaha
20. Miss Googling
Yak, ini yang terakhir. Saya adalah seorang miss googling. Alesannya sih simple, saya gak mau ketinggalan hal aktual apa yang terjadi saat ini.
Haha, susah-susah-gampang nih.
Memaksa saya buat mengenal diri sendiri.
Kadang kita suka ga 'kenal' sama diri sendiri ya?
Bahkan mungkin mersa lebih mengenal orang lain (terutama saat sedang jatuh cinta). #eeaaa
Oke, here we go!
1. Pembenci seledri dan daun bawang.
Entah apa yang membuat ini menjadi hal paling pertama yang bisa dipikirkan. But i really hate them. Its smell, its taste, eeeewwwww. Jadi kalau pesen makanan yang kemungkinan ada seledri dan daun bawangnya misalnya bakso, mie ayam, bubur, soto dan lain-lain, pasti langsung otomatis pesen yang tanpa daun bawang dan seledri. Kalau dah terlanjur dikasih seledri dan daun bawang yaa gak apa-apa juga sih, tapi bisa dipastikan durasi saya menyantap makanan bisa dua kali lipat karena sibuk memisahkan daun bawang dan seledri lembar demi lembar.
2. Love love love pink colour.
Nah, hal kedua yang paling gampang. Bahkan orang yang baru kenal pun bisa langsung nebak. Hahaha, kelihatan sedikit kekanak-kanakan mungkin, tapi suka gemes dan ga tahan aja kalau lihat barang yang warna pink. Yang tadinya ga butuh tiba-tiba bisa jadi butuh. Hahaha
3. Woman in black.
Berbeda dengan warna favorite, soal selera warna baju justru hitam ataupun warna-warna netral lainnya. Baju warna pink yang ada di lemari jumlahnya bisa dihitung dengan jari tangan. Tetapi beberapa tahun belakangan ini mulai 'tergoda' untuk mengumpulkan berbagai warna.
4. Minnie mouse, mini me.
Ya, Minnie Mouse yang itu. Yang pacarnya Mickey Mouse. Hahaha. Malu juga mengakuinya, karena tadinya itu koleksi zaman kecil dulu tapi ternyata sekarangpun masih suka gemes beli beberapa hal dengan gambar Minnie Mouse. Bedanya, barang-barang yang dibeli sekarang jauuuuh lebih fungsional daripada zaman dulu.
5. Strawberry field forever.
I looooove strawberry. Rasanya, bentuknya, wanginya. Ternyata selain rasanya yg asam-segar, ternyata strawberry mengandung anti-oksidan yang tinggi juga. Jadi, ga heran kan kalau saya mengidolakan buah yang satu ini.
6. Book worm.
Saya sukaaaa sekali membaca. Apasaja. Dari mulai koran, majalah, buku bahkan sampai poster dan brosur di pinggir jalan. Di rumah, saya punya beberapa lemari besar yang penuh dengan buku-buku bermacam genre. Sayangnya sekarang mulai susah mendapatkan waktu luang yang bisa dipakai buat membaca. Alhasil, beberapa buku di rumah banyak yang masih bersampul plastik.
7. Ciaoooobellaaa~
One of my ultimate dream adalah bisa sampai ke Italia. Oh, i love Italia. Beautiful country with beautiful yet handsome people #eh
8. Travelling and more travelling
Saya sukaaaa sekali jalan-jalan. Tampaknya gen ini menurun dari si papa. Sudah setua itu, tetapi si papa tetap semangat buat jalan-jalan. Hal itu yang juga yang memacu saya buat ngumpulin uang biar bisa jalan-jalan. Bedanya, karena masih sedikit pundi-pundinya, menjelajahnya yang dalam negeri dulu kali yaa.
9. Beach please.
Saya pastinya seorang #TeamPantai! Walaupun gunung juga asik, tapi entah kenapa pantai memiliki romantisnya sendiri.
10. Making Baking.
Belakangan ini memenukan hobi baru. Memanggang kue. Ya kue, cake. Bukan cookies. Selalu semangat mau coba resep-resep baru setela sukses besar dengan Red Velvet Cake. Hahaha. Unfortunately, i'm bad at cake decorating. Sigh.
11. #YOLO
Belakangan ini lagi suka hidup sehat. Hit the gym and jogging track, clean eat, drink more water, cut-off the carb and many more. Cause you only live once.
12. Make up not make down.
Mulai sedikit kesulitan menemukan fakta tentang diri sendiri mulai dari nomer ini. Tapi akhirnya menemukan fakta yang cukup menarik bahwa belakangan ini saya mulai menaruh minat pada make up dan beauty products lainnya, mengingat dulu saya cuek banget berpenampilan.
13. OCD
Saya percaya setiap orang punya kecenderungan untuk obsessive dan compulsive. Obsessive compulsive disorder versi saya yaitu, saya suka melihat peletakan barang-barang yang teratur. Maksudnya label merk suatu barang menghadap ke arah kita. Bisa dibuktikan dengan melihat meja rias dan toiletries yang semua labelnya di depan. Satu lagi, saya selalu merasa terganggu kalau tidur dengan selimut terbalik. Penggunaan selimut yang bermotif jadi sedikit ribet karena saya tidak suka kalau motifnya terbalik, bisa-bisa bangun tengah malam deh.
14. TalKING eh TalkQUEEN
Saya suka sekali mengobrol. Mungkin itu alasannya mengapa saya ga terlalu suka tempat ramai. Karena kita tidak bisa mendengar omongan lawan bicara kita dengan jelas. Jadi, saya lebih memilih untuk punya quality time di cafe dengan orang-orang tersayang.
15. Photography
Kenapa fotografi? Karena ini satu-satunya 'seni' yang saya cukup kuasai. Nyanyi? Aduh, jangan deh. Batuk aja fals. Nari? Jangankan nari, bikin tangan dan kaki sinkrom aja repotnya setengah mati. Melukis? Mungkin sampai sekarang ide lukisan saya masih dua-gunung-dengan-matahari-di-tengah. Haha worst. Impiannya sih tahun depan sudah punya DSLR sendiri. Amen!
16. Easy to fall in love.
Namanya wanita mungkin biasnaya gampang jatuh cinta, tapi kayanya kemampuanku jatuh cinta melebihi wanita lainnya. Sayangnya, gampang lupa juga sama seseorang.
17. Am a good mother
Setidaknya buat Bebe, Cyka dan Kucil. Hihihi
18. Weird dream job
My weirdo dream job is working for Citra Pariwara committee. Eh, masih ada gak sih Citra Pariwara Award? Kenapa aneh? Karena saya bukan berasal dari dunia advertising. Kenapa aneh? Karena dari dulu saya suka nonton iklan. Saat orang-orang marah kalau film favoritenya lagi iklan, saya justru sebaliknya. Saya bakan nontonin iklan itu satu-persatu dengan tenang.
19. Peanut sauce
Saya suka banget saus kacang. Saya percaya makanan apapun yang bersaus kacang pasti enak. Hahaha
20. Miss Googling
Yak, ini yang terakhir. Saya adalah seorang miss googling. Alesannya sih simple, saya gak mau ketinggalan hal aktual apa yang terjadi saat ini.
Senin, 01 September 2014
Shakespeare
W. Shakespeare pernah berkata, "Apalah arti sebuah nama?"
Saya sejujurnya tidak 100% setuju dengan pendapat sastrawan Inggris itu.
Karena menurut saya, sebuah nama adalah doa.
Minimal punya maksud di balik itu semua.
Kalau tidak, mungkin tidak banyak orang tua perlu mencari ilham sembilan bulan untuk memberikan nama kepada anak yang dikandung sang ibu.
Atau kalau memang benar nama tidak penting, mungkin kita akan banyak menemukan kata 'teko', 'monitor', 'boneka' atau 'sapu ijuk' untuk nama seorang anak.
Jadi, percaya kan kalau nama itu cukup penting?
Termasuk nama blog pribadi ini.
Ini adalah 'social media' keempat yang saya punya setelah friendster, plurk dan twitter.
Kenapa merasa perlu punya blog, karena saya butuh media lain untuk bercerita.
Media yang lebih bebas dan ekspresif.
Sempat kesulitan mencari nama yang pas untuk blog ini, karena saya paham bahwa nama blog ini tidak dapat berubah sesuka hati seperti username social media lainnya.
Awalnya saya selalu menggunakan nama pribadi untuk setiap social media sebelumnya.
Tetapi nama 'fadhiladhila' ternyata tidak available untuk blogspot saat itu.
Akhirnya setelah berpikir sekian lama, tercetuslah nama semacammediakatarsis.
Buat anak psikologi mungkin sudah familiar dengan kata 'katarsis', tetapi buat sebagian lain mungkin bahkan baru mendengarnya saat ini.
Katarsis adalah menghilangkan beban mental seseorang denga menghilangkan ingatan traumatisnya dengan membiarkannya menceritakan semuanya (JS Badudu, via Wikipedia).
Simpelnya, katarsis adalah cara seseorang untuk mengutarakan apa yang sedang dirasakannya.
Cocok kan dengan tujuan awal dibuat blog ini.
Kalau ada yang sempat mengikuti blog ini dari awal, maka akan melihat cerita nano-nano di beberapa postingan awal.
Sampai akhirnya akan membaca tulisan-tulisan cengeng di awal tahun 2011.
Haha, saya rasa itu memang momen di mana saya merasakan manfaat yang teramat sangat dari menulis blog.
Buat saya pribadi, menulis blog itu semacam terapi.
Sepenat apapun rasanya di awal menulis, pasti sedikit merasa 'ringan' di akhir tulisan.
Seperti menemukan teman bicara yang setia mendengarkan tentang apa saja tanpa banyak bertanya.
Bukankah kadang kita hanya perlu didengar?
Memang blog ini jarang diupdate, tetapi sebenarnya cukup sering dikunjungi untuk sekedar blog-walking ke beberapa blog favorite.
Saya percaya, kadanng inspirasi terbaik datang saat perasaan sedang sedih,
Semakin sedih biasanya inspirasi menulis datang lebih deras. Haha, aneh ya?
Akhirnya, setelah dua tahun lalu di bulan Mei saya melakukan #30DaysBloggingChallenge lagi di bulan Saptember 2014 untuk mengaktifkan lagi blog ini.
Walaupun menulis ternyata menyenangkan, ternyata saya lebih menikmati bercerita dengan seseorang yang mampu memberikan tanggapkan yang menyenangkan ataupun saran yang membangun.
Kalau kamu?
Saya sejujurnya tidak 100% setuju dengan pendapat sastrawan Inggris itu.
Karena menurut saya, sebuah nama adalah doa.
Minimal punya maksud di balik itu semua.
Kalau tidak, mungkin tidak banyak orang tua perlu mencari ilham sembilan bulan untuk memberikan nama kepada anak yang dikandung sang ibu.
Atau kalau memang benar nama tidak penting, mungkin kita akan banyak menemukan kata 'teko', 'monitor', 'boneka' atau 'sapu ijuk' untuk nama seorang anak.
Jadi, percaya kan kalau nama itu cukup penting?
Termasuk nama blog pribadi ini.
Ini adalah 'social media' keempat yang saya punya setelah friendster, plurk dan twitter.
Kenapa merasa perlu punya blog, karena saya butuh media lain untuk bercerita.
Media yang lebih bebas dan ekspresif.
Sempat kesulitan mencari nama yang pas untuk blog ini, karena saya paham bahwa nama blog ini tidak dapat berubah sesuka hati seperti username social media lainnya.
Awalnya saya selalu menggunakan nama pribadi untuk setiap social media sebelumnya.
Tetapi nama 'fadhiladhila' ternyata tidak available untuk blogspot saat itu.
Akhirnya setelah berpikir sekian lama, tercetuslah nama semacammediakatarsis.
Buat anak psikologi mungkin sudah familiar dengan kata 'katarsis', tetapi buat sebagian lain mungkin bahkan baru mendengarnya saat ini.
Katarsis adalah menghilangkan beban mental seseorang denga menghilangkan ingatan traumatisnya dengan membiarkannya menceritakan semuanya (JS Badudu, via Wikipedia).
Simpelnya, katarsis adalah cara seseorang untuk mengutarakan apa yang sedang dirasakannya.
Cocok kan dengan tujuan awal dibuat blog ini.
Kalau ada yang sempat mengikuti blog ini dari awal, maka akan melihat cerita nano-nano di beberapa postingan awal.
Sampai akhirnya akan membaca tulisan-tulisan cengeng di awal tahun 2011.
Haha, saya rasa itu memang momen di mana saya merasakan manfaat yang teramat sangat dari menulis blog.
Buat saya pribadi, menulis blog itu semacam terapi.
Sepenat apapun rasanya di awal menulis, pasti sedikit merasa 'ringan' di akhir tulisan.
Seperti menemukan teman bicara yang setia mendengarkan tentang apa saja tanpa banyak bertanya.
Bukankah kadang kita hanya perlu didengar?
Memang blog ini jarang diupdate, tetapi sebenarnya cukup sering dikunjungi untuk sekedar blog-walking ke beberapa blog favorite.
Saya percaya, kadanng inspirasi terbaik datang saat perasaan sedang sedih,
Semakin sedih biasanya inspirasi menulis datang lebih deras. Haha, aneh ya?
Akhirnya, setelah dua tahun lalu di bulan Mei saya melakukan #30DaysBloggingChallenge lagi di bulan Saptember 2014 untuk mengaktifkan lagi blog ini.
Walaupun menulis ternyata menyenangkan, ternyata saya lebih menikmati bercerita dengan seseorang yang mampu memberikan tanggapkan yang menyenangkan ataupun saran yang membangun.
Kalau kamu?
Langganan:
Postingan (Atom)