dan ketika setiap orang sibuk dengan dunianya
ujung jemariku menari di atas mesin tik elektronik
sesekali mengetuknya dan terkuak berbagai cerita
cerita yang sudah lama tidak pernah diperbaharui.
khayalan datang silih berganti
seperti proyektor yang menyorotkan apa-apa yang direkamnya
tentang kotaku
kota tua yang usang.
kini saya benar-benar merindunya
kota tua ku yang usang
yang berusaha mengalahkan usia.
tersimpan banyak cerita
ketika kami menikmati senja dari atap sebuah gedung
menghadap barat dan bercerita tentang apa saja.
kota tua ku yang romantis
ia menyimpan semua memoriku tentang mu, tentang kalian, tentang mereka
pada setiap jengkal jalanannya
yang tak lagi sama.
ujung jariku telah kelu
lelah mengetikan surat-surat yang tak pernah sampai padamu.
atau menuliskan berbagai cerita yang tak sempat ku bagi.
aku menyerah
menekan tombol power dan layar gelap seketika
memantulkan bayangan ku yang penuh dengan air mata.
di luar mulai terdengar hujan
rintiknya perlahan dan memanjakan
aku hanya ingin masuk ke dalam selimut tebalku
dan mendekap boneka besar
melanjutkan tangis yang pecah di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar