Kamis, 22 Juli 2010

Rumah

Berlebihankah jika aku menemui Tuhan ku, untuk meminta satu hari tidak lagi 24 jam?
Agar aku bisa lebih lama lagi di sini..
Menikmati kota ini.

Berlebihankah jika aku menemui Tuhan ku, untuk meminta satu minggu tidak lagi 7 hari?
Agar aku bisa lebih lama lagi bersamamu..
Merekam kota ini.

Berlebihankah jika aku menemui Tuhan ku, untuk meminta satu bulan tidak lagi 4 minggu?
Agar aku bisa lebih lama lagi bersama mereka.
Meniti kembali kota ini.

Empat tahun aku rasa cukup untuk menyebut kota ini 'rumah'.
Dengan segala kenyamanannya..
Tempat di mana aku bisa 'pulang'.
Tempat di mana aku belajar banyak tentang hidup ini.
Belajar membuka mata, melihat sekitar.
Melatih panca indera ku untuk lebih peka.
Kemudian menyuruh hati untuk lebih merasa..

Aku pasti akan kangen sekali.
Dengan semuanya..
Semua yang tersimpan dengan sempurna di otak ku.
Kangen dengan siangnya, terlebih dengan malamnya..

Tapi aku sadar bahwa ada rencana Tuhan yang telah dipersiapkan untuk ku.
Rencana Tuhan yang memberiku kesempatan untuk mencari 'rumah-rumah' lainnya.

Ada hal yang aku tidak dapat menjelaskan tentang bagaimana perasaanku,
saat mengumpulkan barang-barang dan memasukkannya dalam satu kardus besar.
Kemudian melihat ruangan ku kosong.
Ada perasaan yang tidak dapat aku ceritakan ketika tertegun menatap kalender di dinding,
menunjukkan hari yang tersisa.
Ada pikiran yang hanya aku yang tahu tentang bagaimana aku berjuang menakhlukkan perasaanku,
untuk tidak terlalu banyak menangis dan mencoba menikmati hari-hari terakhirku.

Dan aku mengangkat tangan ku,
untuk berdoa agar aku punya kesempatan untuk memanggil kota ini 'rumah' lagi di kemudian hari.
agar aku selalu punya alasan untuk 'pulang'.