Jumat, 07 Oktober 2011

Mengulang Hari

Hal ini tidak biasa.
Menulis di pagi hari saat tirai jendela belum dibuka walau matahari sudah agak tinggi.
Saat masih banyak kertas menumpuk di meja dan menunggu untuk dibubuhkan ini-itu di atasnya.
Saat televisi ruangan yang menyiarkan acara suka cita. Berwarna-warni dan tertawa-tawa.

Saya hanya tiba-tiba teringat apa yang sudah kita jalani.
Dan mungkin apa yang kita pernah janjikan.

Entah berapa banyak sofa di berbagai kedai kopi yang kita duduki berlama-lama.
Berapa banyak cerita yang bertukar satu sama lain.
Atau mungkin tidak perlu lah Saya sebut kedai kopi.
Warung makan pinggir jalan atau warung bubur kacang hijau sebelah kost juga pernah tertumpah cerita kita kan?
Atau jalanan Jogja yang pernah kita lalui juga pernah terpercik cerita kita. Entah yang mana.

Kota mu yang pernah bertahun lamanya menjadi kota ku.
Yang ternyata hari ini mengulang tahunnya.
Ah, aku rindu.
Terlalu banyak yang aku tinggalkan di sana.
Beberapa tempat, banyak nama dan ribuan cerita.

Selasa, 04 Oktober 2011

Kosong

Aku membiarkan tempatmu kosong.
Biar saja begitu. Tak mengapa.
Mungkin suatu saat kau ingin berkunjung?
Tempat itu untukmu. Pakailah.

Senin, 03 Oktober 2011

Gagal

Saya gagal menjumpai langit senja hari ini.
Bukan enggan atau tidak mau,
tetapi memang tidak bisa.
Sebut saya sok sibuk,
tapi memang pekerjaan hadir di akhir waktu.
Di penghujung senja.

Saya batal menikmati hangatnya kopi hazelnut kesukaanku sore ini.
Hanya karena malas bergerak ke pantry kantor yang jaraknya hanya beberapa langkah.
Mungkin bukan hanya karena rasa malas,
tapi saya takut.
Takut mempercepat denyut jantung hari ini.
Yang entah kenapa berdegup terlalu cepat beberapa waktu belakangan ini.

Saya urung menyelesaikan pekerjaan saya.
Hanya karena tidak fokus untuk mengerjakannya.
Saya terlalu sibuk mengisi pikiran saya dengan entah apa.

Ah, ternyata saya banyak gagal ya?
Apakah saya masih punya waktu tidak gagal untuk bahagia?