Kamis, 26 April 2012

Samar

Ini Saya tulis di sebuah hotel di Semarang. 
Dibalik selimut tebal dan sayup musik terdengar. 
Dalam empat malam perjalanan dinas. 
Yang entah berarti apa. 

Tidak ada yang bisa saya banggakan untuk diceritakan. 
Ketika semua berjalan dengan biasanya. 
Dan masih dengan rindu yang sama. 
Tidak berubah sedikitpun. Tidak. 

Saya masih suka menatap hujan. 
Masih menyukai aroma hazelnut dari uap minuman. 
Dan ternyata Saya masih sama seperti yang dulu. 
Tidak berubah sedikitpun. Tidak. 

Dan ketika Saya berkata bahwa bayangmu semakin samar. 
Percayakah? 
Mengertikah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar