Jumat, 16 September 2011

Rollercoaster

Banyak yang bilang bahwa hidup seperti rollercoaster, tetapi tidak bagi saya.
Saya terlalu pengecut untuk naik permainan itu.
Belum juga duduk di bangku dan mengencangkan sabuk pengaman, tetapi saya sudah ketakutan.
Terbayang sudah sensasi ketakutan bahkan sebelum saya memejamkan mata.
Sudah berteriak bahkan sebelum mulut terbuka.
Aneh memang.

Saya ingin menyamakan hiidup dengan bianglala.
Boleh kah?
Saya menyukai permainan itu. Entah mengapa.
Ada sensasi tidak menyenangkan ketika saya berada jauh di atas bumi. Dan angin menerpa wajah tanpa ampun.
Dan ada kelegaan penuh ketika memperpedek jarak dengan bumi.
Selalu begitu, berlangsung beberapa masa.
Lambat tapi mengasyikan.

Tapi permainan itu pada akhirnya akan selesai.
Saya harus turun dari sana dan mungkin naik ke permainan lain.
Rollercoaster mungkin?
Mengumpulkan seluruh keberanian untuk duduk di bangkunya yang kurang nyaman.
Mengencangkan sabuk pengaman, mengucap sepotong doa.
Lalu menutup mata dan pasrah mengikuti gerakannya.

saya ingin turun dari situ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar