Sabtu, 19 Mei 2012

Vaksinasi dan Imunitas

Pasti kita semua sudah pernah mendengar istilah vaksinasi atau imunisasi kan?
Vaksinasi adalah pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Vaksin sendiri artinya bahan yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit.
Tetapi mungkin tidak banyak yang tahu bahwa pada setiap pemberian vaksin pada anak (imunisasi) dapat menimpulkan demam pada anak. Terkadang ada yang sampai membahayakan nyawa anak tersebut.
Ternyata hal tersebut yang menjadi kontrovesi di beberapa kalangan.

Hari ini saya datang ke acara seminar 'Kontroversi Vaksin'. 
Seminat yang seru dan jauh dari bayangan saya sebelumnya tentang seminar kesehatan.
Banyak yang datang dari berbagai kalangan. Dari mulai dokter, praktisi kesehatan lain, bidan dan orang awam seperti saya dan dua teman lainnya. Hehe
Salah satu klangan yang menarik perhatian saya adalah para wanita muslim yang memakai jilbab besar dan panjang. (Saya tidak tahu istilah untuk kalangan itu. Ada yang bisa bantu?)
Saya baru tahu kalau mereka merupakan golongan yang cukup anti-vaksin.
Mereka yang anti-vaksin berpendapat karena bahan katalisator vaksin yang berasal dari enzim tripsin babi maka vaksin tersebut jadi haram, belum lagi karena efek demam pada anak setelah diberi vaksin dirasa membahayakan bayi mereka.
Padahal tujuan diciptakan vaksin adalah untuk menghindari atau meringankan akibat dari penyakit berbahaya yang mematikan.
Beberapa dari mereka berpendapat bahawa Air Susu Ibu (ASI) saja sudah cukup untuk menjaga kekebalan tubuh bayi.
Saya bukannya tidak setuju dengan ASI. Saya percaya sepenuhnya bahwa ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi. Tapiiii melihat perkembangan penyakit masa kini sudah cukup mengkhawatirkan, saya pikir perlu ada cara lain yang dilakukan untuk menjada kesehatan seseorang.

Saya sendiri pro-vaksin. Itu bukan berarti saya setuju dengan memakan enzim babi ya. Tapi perlu dibedakan antara zat katalisator dengan zat penyusun. Zat katalisator diperlukan untuk membantu proses tanpa ikut bereaksi. Lagipula, vaksinasi melewati jutaan kali proses pencucian. 
Jadi, merurut saya tidak ada keraguan untuk memberikan vaksin kepada anak-anak saya kelak. Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar