Selasa, 01 Mei 2012

Hari Pertama

Saya menekan tombol 'compose mail' di e-mail saya siang ini.
Memasukkan beberapa alamat e-mail.
Beberapa sudah pernah saya kirimi e-mail sebelumnya,
dan beberapa adalah e-mail pertama saya untuknya.
Diam sebentar dan menyadari, entah harus mengetik apa.
Membuat tab baru dan mengetikan google.com
Di mesin pencari itu pun saya bingung tentang apa yang saya cari.
Mengetik 'menulis adalah', kemudian menghapusnya.
Berganti 'menulis catatan', dan kembali menekan tombol backspace.
Entah apa yang menuntun saya menemukan quote yang menurut saya bagus.
Quote yang menurut saya pas dengan tujuan pengiriman e-mail siang ini.

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” -Pramoedya Ananta Toer-






Dan kalimat itu yang kemudian saya pakai untuk pembuka e-mail maha penting ini.
Menjadi maha penting ketika menjadi project pertama yang saya menjadi benang merahnya.
Project '30 Hari Menulis' namanya.


Saya lanjutkan mengirim e-mail yang berisi nama, sejumlah akun twitter dan dilengkapi blog setiap individu.
Dan mengirimkan pada mereka masing-masing satu.

Saya 'memaksa' diri saya untuk menulis. Ya, memaksa.
Kali ini bukan hanya sebagai penikmat tulisan, tapi saya akan membuat satu setiap harinya.
Saya pun belum merencanakan akan menuliskan apa.
Bahkan masih tidak yakin akan selalu menepatinya. 
Tapi saya memaksa. Ya, memaksa.
Dan ini lah tulisan pertama saya.
Masih dengan gramatika yang salah.
Masih penuh ejaan yang belum disempurnakan.
Tapi setidaknya saya mencoba.
Mencoba merekam apa yang terjadi dalam hidup saya dalam sebuah tulisan.
Bukan hanya ketika saya berada di titik terbawah,
tapi juga saat saya berada di titik teratas, atau bahkan di antaranya.
Saya memaksa diri saya. Ya, memaksa.

Saya memaksa terlalu banyak pada diri saya beberapa waktu belakangan ini.
Beberapa dari paksaan itu mungkin tidak menyenangkan, tapi beberapa lainnya justru menguatkan saya.
Membuat saya sadar bahwa saya punya tenaga yang lebih besar untuk menghadapi hidup yang semakin menggila ini.
Ya, saya bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar