Rabu, 10 September 2014

Best Trip Ever

Hobi yang cukup menghabiskan uang tapi selalu bikin nagih adalah jalan-jalan.
Saya sukaaa sekali travelling. Sayangnya, duitnya terbatas jadi kalau mau travelling harus direncanakan jauh-jauh hari biar sempat nabung dulu.

Sebagai traveller, masih cemen sih. Jangkauannya masih Indonesia doang kok. Di umur yang ke tujuh belas dua puluh sekian ini, luar negeri yang bisa terjamah cuma tiga negara. Malaysia, Singapura dan Thailand *standar*. Semoga rezekinya selalu lancar jadi bisa punya kesempatan melihat dunia lebih luas lagi. Amien.

Kalau ditanya trip ke mana yang terbaik? Jawabannya ada di Derawan, Kalimantan Timur.
Yang kedua? Pulau Sempu, Jawa Timur.

Saya berkesempatan ke Derawan Akhir Maret 2014 lalu. Trip ini berbeda dari yang pernah saya lakukan karena saya pergi dengan rombongan yang tidak saya kenal sebelumnya. Dalam rombongan yang berisi belasan orang itu, saya cuma kenal satu orang teman saya, Renny. Suatu pagi di 2013 dengan random Renny mengirimkan pesan singkat via Line, "Dhil, ikut ke Derawan yok! Berangkatnya masih akhir Maret nanti kok". Tanpa pikir panjang langsung mengiyakan tawaran itu. Karena berpikir kapan lagi dapat kesempatan buat ke Derawan.

Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Sempat ga bisa tidur satu malam sebelumnya saking excited mau berangkat ke Derawan. Rombongan kami ke Derawan dengan penerbangan paling pagi. Landing di bandara Tarakan, Kalimantan Timur dan masih harus menyambung dengan speed boat selama tiga jam untuk menuju pulau Derawan. Percayalah! Saat itu mungkin adalah salah satu saat yang paling menyeramkan dalam hidup saya. Cuaca mendung, gelombang laut yang cukup tinggi dan supir speed boat yang ugal-ugalan sudah pasti bukan kombinasi yang baik dalam perjalanan. Akhirnya tiga jam perjalanan terbayar ketika merapat ke salah satu dermaga di pulau Derawan. Lunas!

What you get is what you see

Siapa yang butuh filter kalau inilah yang kita lihat

Tiga hari dua malam di sana diisi dengan snorkelling dan island hopping setiap waktu. Yang paling ditunggu-tunggu sebenarnya di hari kedua. Berenang dengan ubur-ubur di danau kakaban. Ya, ubur-ubur yang bersengat itu looh. Tapi Kakaban adalah satu dari dua danau di seluruh dunia yang memiliki spesies ubur-ubur tidak bersengat. Sayangnya, ketika kami ke sana sedang musim liburan, semua orang ternyata memiliki impian yang sama dengan saya, berfoto dengan kece bersama ubur-ubur. Rasanya siang itu semua orang Derawan tumpah ruah di danau Kakaban, alhasil pasir di dasar danau naik dan membuat air danau menjadi keruh. Jadi sudah dipastikan kami tidak dapat foto kece bersama ubur-ubur *sigh*.

Ini kemungkinan saya dan ubur-ubur *nangis*

Kalau kegiatan pagi, siang dan sore kami isi dengan snorkelling, kegiatan malam kami isi dengan makan dan jajan. Haha. Satu hal yang menyenangkan dari Derawan adalah saya bisa minum air kelapa setiap hari. Di Derawan, hanya ada satu 'jalan utama' dan selalu ramai setiap malam. Di situ kita bisa menemukan berbagai macam warung makan (biasanya menjual seafood), warung sate cumi, tempat penyewaan sepeda sampai souvenir Derawan. Duduk di pantai atau dermaga akan menjadi cara terbaik untuk menutup hari.



Kalau ada yang tanya perlu biaya berapa ke Derawan, berikut rinciannya (Maret 2014):
Tiket PP (JKT-TRK) = Rp1.700.000
Penginapan 3D2N   = Rp1.700.000
Lain-lain                = Rp   600.000
Jadi kira-kira kita cuma butuh menyiapkan Rp 4.000.000 untuk melihat surga dunia di Timur Kalimantan.

Thanks for the trip, Uren.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar