Senin, 01 September 2014

Shakespeare

W. Shakespeare pernah berkata, "Apalah arti sebuah nama?"
Saya sejujurnya tidak 100% setuju dengan pendapat sastrawan Inggris itu.
Karena menurut saya, sebuah nama adalah doa.
Minimal punya maksud di balik itu semua.
Kalau tidak, mungkin tidak banyak orang tua perlu mencari ilham sembilan bulan untuk memberikan nama kepada anak yang dikandung sang ibu.
Atau kalau memang benar nama tidak penting, mungkin kita akan banyak menemukan kata 'teko', 'monitor', 'boneka' atau 'sapu ijuk' untuk nama seorang anak.
Jadi, percaya kan kalau nama itu cukup penting?

Termasuk nama blog pribadi ini.
Ini adalah 'social media' keempat yang saya punya setelah friendster, plurk dan twitter.
Kenapa merasa perlu punya blog, karena saya butuh media lain untuk bercerita.
Media yang lebih bebas dan ekspresif.
Sempat kesulitan mencari nama yang pas untuk blog ini, karena saya paham bahwa nama blog ini tidak dapat berubah sesuka hati seperti username social media lainnya.
Awalnya saya selalu menggunakan nama pribadi untuk setiap social media sebelumnya.
Tetapi nama 'fadhiladhila' ternyata tidak available untuk blogspot saat itu.
Akhirnya setelah berpikir sekian lama, tercetuslah nama semacammediakatarsis.

Buat anak psikologi mungkin sudah familiar dengan kata 'katarsis', tetapi buat sebagian lain mungkin bahkan baru mendengarnya saat ini.
Katarsis adalah menghilangkan beban mental seseorang denga menghilangkan ingatan traumatisnya dengan membiarkannya menceritakan semuanya (JS Badudu, via Wikipedia).
Simpelnya, katarsis adalah cara seseorang untuk mengutarakan apa yang sedang dirasakannya.
Cocok kan dengan tujuan awal dibuat blog ini.

Kalau ada yang sempat mengikuti blog ini dari awal, maka akan melihat cerita nano-nano di beberapa postingan awal.
Sampai akhirnya akan membaca tulisan-tulisan cengeng di awal tahun 2011.
Haha, saya rasa itu memang momen di mana saya merasakan manfaat yang teramat sangat dari menulis blog.
Buat saya pribadi, menulis blog itu semacam terapi.
Sepenat apapun rasanya di awal menulis, pasti sedikit merasa 'ringan' di akhir tulisan.
Seperti menemukan teman bicara yang setia mendengarkan tentang apa saja tanpa banyak bertanya.
Bukankah kadang kita hanya perlu didengar?

Memang blog ini jarang diupdate, tetapi sebenarnya cukup sering dikunjungi untuk sekedar blog-walking ke beberapa blog favorite.
Saya percaya, kadanng inspirasi terbaik datang saat perasaan sedang sedih,
Semakin sedih biasanya inspirasi menulis datang lebih deras. Haha, aneh ya?

Akhirnya, setelah dua tahun lalu di bulan Mei saya melakukan #30DaysBloggingChallenge lagi di bulan Saptember 2014 untuk mengaktifkan lagi blog ini.

Walaupun menulis ternyata menyenangkan, ternyata saya lebih menikmati bercerita dengan seseorang yang mampu memberikan tanggapkan yang menyenangkan ataupun saran yang membangun.
Kalau kamu?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar